Sep 1, 2010

1 month more to go to....

MASJID AL-AZHAR
nantikan kehadiranku ya bumi anbiya''!!!!

yG tIdAk BIsa dIUcApKN oLeh AyaH

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri,yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya...Akan sering merasa rindu sekali dengan ibunya..Lalu bagaimana dengan AYAH?



Mungkin kerana ibu lebih sering menelefon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan ibu untuk menelefonmu?



Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sekembalinya ayah dr bekerja dan dengan wajah lelah ayah selalu menanyakan pada ibu tentang khabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?



Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil.Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik basikal .Dan setelah ayah mengganggapmu sudah boleh menunggangnya, ayah akan melepaskan roda bantu di basikalmu .Kemudian Ibu bilang : "Jangan dulu ayahnya, jangan ditanggalkan dulu roda bantunya", itu kerana ibu takut puteri manisnya akan terjatuh lalu terluka....



Tapi sedarkah dikau?Bahwa ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu

mengayuh basikal dengan seksama kerana dia tahu puteri kecilnya PASTI mampu melakukannya.



Pada saat kamu menangis merengek meminta alat permainan yang baru, ibu menatapmu hiba.Tetapi ayah akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang" Tahukah kamu, ayah melakukan itu kerana ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi.








Saat kamu ditimpa sakit , ayah lah yang terlalu khawatir sampai kekadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di beritahu! kamu jangan minum air sejuk!".Berbeza dengan ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.Ketahuilah, saat itu ayah benar-benar mengkhuatirkan keadaanmu..



Ketika kamu sudah beranjak muda remaja..Kamu mulai menuntut pada ayah untuk mendapat keizinan keluar malam, dan ayah bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".Tahukah kamu, bahwa ayah melakukan itu untuk menjagamu?Kerana bagi ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa

berharga..Setelah itu kamu marah pada ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...



Dan yang datang mengetok pintu dan memujukmu agar tidak marah adalah ayah.Tahukah kamu,bahwa saat itu ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?



Ketika saat seorang teman lelaki mulai sering menelefonmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,ayah akan memasang wajah paling cool sedunia.... :') ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang berbuall berdua di ruang tamu..Sedarkah kamu, kalau hati ayah merasa cemburu?



Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.Maka yang dilakukan ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khuatirdan bimbang.Dan setelah perasaan khuatir itu berlarut - larut.Ketika melihat puteri kecilnya pulang larut malam hati ayah akan mengeras dan memarahimu..Sedarkah kamu, bahwa ini kerana hal yang di sangat ditakuti ayah akan segera datang? "Bahwa puteri kecilnya akan segera pergi meninggalkannya"








Setelah lulus SPM, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Doktor atau Engineer. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan ayah itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti.Tapi ayah tetap tersenyum dan menyokongmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan ayah.



Ketika kamu menjadi gadis dewasa.Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain.ayah harus melepaskanmu di bandar.Tahukah kamu bahwa badan ayah terasa kaku untuk memelukmu? Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasihat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati.Padahal ayah ingin sekali menangis seperti ibu dan memelukmu erat-erat.Yang ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT....kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.



Disaat kamu kesempitan wang untuk membiayai perbelanjaan semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah ayah. Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya boleh merasa sama dengan teman-temannya yang lain.Ketika permintaanmu bukan lagi sekadar meminta alat mainan yang baru, dan ayah tahu ia tidak mampu memberikan apa yang kamu inginkan...



Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : "Tidak.... Tidak boleh!" Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti ayah belikan untukmu".Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?



Saatnya kamu berjaya sebagai seorang sarjana. Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "puteri kecilnya yang

tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang" Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada ayah untuk mengambilmu darinya.Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..Kerana Ayah tahu.....Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.



Dan akhirnya....



Saat ayah melihatmu duduk di kerusi pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya mampu menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia..Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu ayah pergi kebelakang pentas pelaminan sebentar, dan menangis? Ayah menangis karena ayah sangat berbahagia, kemudian ayah berdoa....Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....Puteri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita solehah yang cantik....Bahagiakanlah dia bersama suaminya...rahmatilah kehidupan mereka Ya Allah"



Setelah itu Ayah hanya mampu menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....Ayah telah menyelesaikan tugasnya....Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu.Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU MAMPU" dalam segala hal..



Ana terbaca notes ni di fb sahabat..bila terbaca rasenya bgai tertusuk besi jantung ni...terkena kat batang hidung sendri..memg x dpt dnafikan kasih sayang seorg ayah kpd anak prempuannya...abah ana sendri pun memg besar pengorbanannya...dan memg ana akan meninggalkannya selama beberapa tahun untuk belajar.. memg itu impian dan cita-citanya....walaupun ana tahu hatinya memg berat nak lepaskan anak dara yg sorang ni...pelukan dan ciumannya itu akan ana bawa kemana-mana walu abah tiada disisi..pesanannya itu akn sentiasa diingatan...semoga menjadi kekuatan untuk meneruskn hidup dbumi mesir nanti...kejayaan yg ana akn bawa pulang,hanyalah untuk dia..insyaALLAH...


wallahu a'alam.

perempuan oh perempuan..

Assalamualaikum wbkt...
salam mujahadah,salam ramadhan kareem...semoga keimanan yg ada dlam diri meneguhkan lagi diri semua untuk bangkit menuju syurga ALLAH..insyaALLAH,untuk post kali ini,ana nk share dgn semua tntg satu nukilan daripd seorg akhi...ye,ana mahu kongsikan bersama kerana ana ini perempuan..makanya,ada rasa tanggungjawab untuk kita manfaatkan bersama sebagai ingatan diri dan semua yg bergelar perempuan...wallahua'alam..



Perempuan. Tahukah kamu bahawa kamu itu sangat mahal?

Ketahuilah bahawa, makhluk yang paling saya sayangi di atas dunia ini adalah perempuan.

Percaya? Saya bukan nak main gula-gula di sini. Tetapi saya serius menyatakannya. Ketahuilah bahawa, makhluk yang paling saya sayangi di atas dunai ini adalah perempuan.

Mengapa?

Jika yang lelaki bertanya, saya mungkin memahami. Tetapi perempuan, jika kamu yang bertanya, maka saya kehairanan.

Apakah kamu tidak tahu megapa saya sayangi kamu? Adakah kamu tidak menyedari betapa istimewanya kamu?



1. Aku dari rahim seorang perempuan

Kalau difikirkan semula, tiada lelaki yang dilahirkan selain dari rahim ibu melainkan Nabi Adam AS. Perhatikanlah Sultan, pemerintah, perdana menteri, laksmana, tentera, pegawai, jurutera, doktor, doktor falsafah, genius, semuanya dilahirkan dari perut seorang perempuan.

Saya, dari rahim seorang perempuan juga.

Tiada manusia dilahirkan hebat. Mereka semua dilahirkan sebagai manusia biasa. Tetapi biasanya manusia-manusia hebat ini mempunyai ibu yang hebat di sisi mereka. Yang mendidik dan memberikan suasana kepada mereka semenjak kecil.

Mengapa pula saya tidak menyayangi perempuan? Mengapa pula saya tidak mengambil berat terhadap mereka? Dari rahim mereka lahirnya pewaris masa hadapan!

Sekiranya saya membiarkan perempuan rosak, dirosakkan, merosakkan diri mereka, maka sama sahaja dengan saya membiarkan masa hadapan dunia hancur, gelap, kelam dan hitam.

Jangan lupa, dari rahim perempuan juga lahirnya penderhaka, penjenayah, perogol, pencuri, yang ingkar kepada Allah, pembohong, dan banyak lagi manusia-manusia yang mencorakkan dunia dengan kehitaman. Hatta Ariel Sharon juga lahir dari perut seorang perempuan.

Sekiranya perempuan yang menggendong masa hadapan dunia selama 9 bulan 9 hari ini rosak, di mana masa hadapan dunia?

Mustahil saya tidak menyayangi perempuan. Maka tiadalah harapan yang saya inginkan, melainkan perempuan juga menyayangi diri mereka dan menjaga peribadi mereka daripada perkara yang Allah larang dan murka.


2. Perempuan sayap kiriku

Saya hendak berkahwin dengan siapa? Mustahil dengan lelaki. Baik macam mana pun saya dengan Hafiz Zainol Abidin, Tengku Fahmi, mustahil saya akan berkahwin dengan mereka.

Saya akan berkahwin dengan seorang perempuan.

Mustahil saya tidak menyayangi kaum ini. Yang menjadi isteri-isteri dan pendamping kepada lelaki. Yang menjadi pengawal kepada segala rahsia seorang lelaki. Yang menjadi guru kepada anak-anak seorang lelaki. Yang menjadi penenang dan penyejuk mata serta pendamai jiwa seorang lelaki.

Kestabilan seorang perempuan, menjamin kestabilan seorang lelaki.

“Apabila enta bangun tidur dan melihat isteri enta di sebelah, enta akan merasakan keajaiban penciptaan Allah SWT” ~ Pakcik Rosdi. Dan dia berkata dalam keadaan tersenyum. Hidupnya bahagia dengan ketenangan isterinya: Cikgu Maimunah binti Hashim.

Maka mustahil saya hendak membiarkan perempuan rosak, dirosakkan atau merosakkan diri mereka sendiri. Kerana mereka adalah penjaga-penjaga lelaki di satu sisi. Suami-suami memerlukan isteri-isteri yang solehah, yang baik, yang taat kepada Allah dalam rangka hendak membangunkan ummah. Tidak dinafikan isteri-isteri juga memerlukan suami-suami yang baik. Tetapi bukan sedikit lelaki yang berubah kerana cinta seorang perempuan. Maka mengapa perempuan tidak mempersiapkan diri mereka lebih sedikit untuk mengubah seorang lelaki dengan cinta?

MasyaAllah.

Saya amat menyayangi perempuan. Maka tiadalah harapan saya melainkan perempuan menyayangi diri mereka sendiri. Menjaga diri dari kerosakan. Menjaga diri dari kemungkaran. Mempersiapkan diri menjadi hamba Allah yang taat. Buat apa yang disuruh, meninggalkan apa yang dilarang.


Maka amat menyedihkan saya jika…

Bila sayang, akan datang ambil berat. Semestinya demikian. Saya amat hairan kalau seseorang itu menyatakan sayang kepada si fulan: “Aku sayang sangat dengan kau” kemudian dia melemparkan si fulan itu ke dalam api. Mustahil itu adalah sayang.

Maka kerana sayang itu jugalah saya akan terluka apabila melihat perempuan-perempuan berkeliaran tanpa menutup aurat. Kerana sayang itu jugalah saya akan tercedera apabila melihat ada perempuan-perempuan tidak menjaga maruah mereka dan berpeleseran dengan lelaki tanpa segan silu. Kerana sayang itu jugalah saya akan terasa apabila melihat perempuan-perempuan menayangkan akhlak buruk mereka. Kerana sayang itu jugalah saya akan tercucuk dengan perempuan yang tiada rasa malu pada diri mereka.

Kalaulah perempuan tahu bahawa mereka memegang nasib dunia. Mereka bakal ibu dan isteri. Ibu kepada anak dan isteri kepada suami. Nyatakan kepada saya bagaimana mereka ini tidak memberikan kesan kepada dunia? Semestinya mereka ini memberikan kesan. Dan kesan yang diberikan oleh kamu wahai perempuan, bukannya sedikit bahkan besar.

Sudah wujud di dalam sejarah, kerajaan hebat jatuh kerana seorang perempuan. Sudah wujud di dalam sejarah, abid hebat jatuh kerana seorang perempuan.

Sebab itu saya sangat menyayangi perempuan dan sering memikirkan mereka.

Apakah perempuan-perempuan memikirkan diri mereka sendiri?


3. Penutup: Jika sayang ini tidak berbalas, tidak mengapa. Tetapi…

Jika sayang ini tidak berbalas, tidak mengapa. Bukan tujuan saya menulis artikel ini untuk disayangi perempuan. Tetapi tujuan saya menulis artikel ini untuk perempuan menyayangi diri mereka sendiri.

Maksud sayang pada saya adalah = Hendak masuk syurga bersamanya.

Maka kalau tak nak masuk syurga dengan saya, at least kamu kena lah rasa hendak masuk syurga dengan diri kamu wahai perempuan. Maka jagalah diri, persiapkan peribadi. Kamu pemegang masa hadapan dunia. Dan tiada yang memberikan kesan lebih besar terhadap dunia selain kamu wahai perempuan.

Kalaulah kamu tahu betapa sejuknya mata ini melihat perempuan-perempuan yang berakhlak. Kalaulah kamu tahu betapa senangnya jiwa ini melihat perempuan-perempuan yang pemalu. Kalaulah kamu tahu betapa seronoknya kalbu ini melihat perempuan-perempuan yang menutup aurat. Kalaulah kamu tahu betapa tenangnya diri ini melihat perempuan-perempuan yang menjaga batas pergaulan.

Wahai perempuan, tidakkah kamu memandang diri kamu berharga?

Maka jangan murahkan.

Siapkan dirimu untuk menggoncang masa hadapan dengan keimanan dan ketaatan.

Bukan dengan kehancuran dan kerosakan.

Sungguh, saya merayu di sini. Agar kamu mencintai diri sendiri.
STRIVE FOR MARDHATILLAH

PoHOn epal




Suatu masa dahulu, terdapat sebatang pohon epal yang amat besar.
Seorang kanak-kanak lelaki begitu gemar bermain-main di sekitar pohon epal
ini setiap hari.Dia memanjat pohon tersebut, memetik serta memakan
epal sepuas-puas hatinya, dan adakalanya dia beristirahat lalu terlelap di
perdu pohon epal ersebut. Anak lelaki tersebut begitu menyayangi
tempat permainannya. Pohon epal itu juga menyukai anak tersebut.

Masa berlalu... anak lelaki itu sudah besar dan menjadi seorang remaja.
Dia tidak lagi menghabiskan masanya setiap hari bermain di sekitar
pohon epal tersebut. Namun begitu, suatu hari dia datang kepada pohon epal
tersebut dengan wajah yang sedih. "Marilah bermain-mainlah di
sekitarku," ajak pohon epal itu." Aku bukan lagi kanak-kanak, aku tidak lagi
gemar bermain dengan engkau," jawab remaja itu." Aku mahukan permainan.
Aku perlukan wang untuk membelinya," tambah remaja itu dengan nada yang
sedih. Lalu pohon apel itu berkata, "

Kalau begitu, petiklah epal-epal yang ada padaku. Juallah untuk
mendapatkan wang. Dengan itu, kau dapat membeli permainan yang kauinginkan."

Remaja itu dengan gembiranya memetik semua epal dipohon itu dan pergi
dari situ. Dia tidak kembali lagi selepas itu. Pohon epal itu merasa
sedih.

Masa berlalu...Suatu hari, remaja itu kembali. Dia semakin dewasa.
Pohon epal itu merasa gembira."Marilah bermain-mainlah di sekitarku,"
ajak pohon epal itu."Aku tiada waktu untuk bermain. Aku terpaksa
bekerja untuk mendapatkan wang. Aku ingin membina rumah sebagai tempat
perlindungan untuk keluargaku. Bolehkah kau menolongku?" Tanya anak itu."

Maafkan aku. Aku tidak mempunyai rumah. Tetapi kau boleh memotong
dahan-dahanku yang besar ini dan kau buatlah rumah daripadanya." Pohon epal
itu memberikan cadangan.Lalu, remaja yang semakin dewasa itu memotong
kesemua dahan pohon epal itu dan pergi dengan gembiranya. Pohon epal
itu pun turut gembira tetapi kemudiannya merasa sedih kerana remaja itu
tidak kembali lagi selepas itu.

Suatu hari yang panas, seorang lelaki datang menemui pohon epal itu.
Dia sebenarnya adalah anak lelaki yang pernah bermain-main dengan pohon
epal itu. Dia telah matang dan dewasa."Marilah bermain-mainlah di
sekitarku," ajak pohon epal itu." Maafkan aku, tetapi aku bukan lagi anak
lelaki yang suka bermain-main di sekitarmu. Aku sudah dewasa. Aku
mempunyai cita-cita untuk belayar. Malangnya, aku tidak mempunyai bot.
Bolehkah kau menolongku?" Tanya lelaki itu."

Aku tidak mempunyai bot untuk diberikan kepada kau. Tetapi kau boleh
memotong batang pohon ini untuk dijadikan bot. Kau akan dapat belayar
dengan gembira," kata pohon epal itu.Lelaki itu merasa amat gembira dan
menebang batang pohon epal itu. Dia kemudiannya pergi dari situ dengan
gembiranya dan tidak kembali lagi selepas itu. Namun begitu, pada suatu
hari, seorang lelaki yang semakin dimamah usia, datang menuju pohon
epal itu. Dia adalah anak lelaki yang pernah bermain di sekitar pohon
epal itu."

Maafkan aku. Aku tidak ada apa-apa lagi untuk diberikan kepada kau. Aku
sudah memberikan buahku untuk kau jual, dahanku untuk kau buat rumah,
batangku untuk kau buat bot. Aku hanya ada tunggul dengan akaryang
hampir mati..." kata pohon epal itu dengan nada pilu."

Aku tidak mahu epalmu kerana aku sudah tiada bergigi untuk memakannya,
aku tidak mahu dahanmu kerana aku sudah tua untuk memotongnya, aku tidak
mahu batang pohonmu kerana aku tidak berupaya untuk belayar lagi, aku
merasa lelah dan ingin istirahat," jawab lelaki tua itu."

Jika begitu, istirahatlah di perduku," kata pohon epal itu.Lalu lelaki
tua itu duduk beristirahat di perdu pohon epal itu dan beristirahat.
Mereka berdua menangis kegembiraan.

Tersebut. Sebenarnya, pohon epal yang dimaksudkan didalam cerita itu
adalah kedua-dua ibu bapa kita. Bila kita masih muda, kita suka bermain
dengan mereka. Ketika kita meningkat remaja, kita perlukan bantuan
mereka untuk meneruskan hidup. Kita tinggalkan mereka,dan hanya kembali
meminta pertolongan apabila kita didalam kesusahan. Namun begitu, mereka
tetap menolong kita dan melakukan apa saja asalkan kita bahagia dan
gembira dalam hidup.Anda mungkin terfikir bahwa anak lelaki itu bersikap
kejam terhadap pohon epal itu, tetapi fikirkanlah, itu hakikatnya
bagaimana kebanyakan anak-anak masa kini melayan ibu bapa mereka. Hargailah
jasa ibu bapa kepada kita. Jangan hanya kita menghargai mereka semasa
menyambut hari ibu dan hari bapa setiap tahun.

Note: Betapa besarnya pengorbanan "epal" sehingga kita alpa dan leka








STRIVE FOR MARDHATILLAH

Awak sudi jadi isteri kedua saya??




"Awak sudi jadi isteri kedua saya?" tanya Syazni tegas dan yakin.

Tiba-tiba mata Fulanah merah, air mata mula bergelinang di kelopak bawah.

"Tak sangka awak sudah beristeri! Awak jahat! Sanggup mempermainkan hati saya. Awak ingat saya tiada maruah? Hah!" pekik Fulanah dengan suara tersekat-sekat.

Mata Syazni liar melihat kiri kanan, mungkin ada sesiapa yang memandang perlakuan dia dan Fulanah. Bukan takutkan pandangan manusia, tetapi lagak Fulanah langsung tidak selari dengan penampilannya.

"Saya ingat kita lama berkawan, awak masih bujang. Tapi rupa-rupanya… " Fulanah mula sebak.

"Tak. Maksud saya…"

"Sudah! Jangan bermulut manis lagi. Cukup!" potong Fulanah dengan kasar.

"Awak nampak macam alim, tapi sanggup menipu saya. Dan awak sanggup melamar saya menjadi isteri kedua awak. Awak ingat saya ni siapa?" suara Fulanah semakin tinggi, setinggi egonya.

Syazni diam seribu bahasa. Dia sudah tahu `Fulanah' di sebalik Fulanah yang dia kenal selama ini. Fulanah bergegas dari situ sambil mengelap air mata dengan tudung labuhnya berwarna kuning. Dalam hatinya, Syazni seolah-olah menghinanya apabila memujuknya untuk bermadu. Syazni muram. Namun masih terselit kekecewaan di sudut hatinya. Kekasih hatinya belum bersedia rupa-rupanya.

"Ada hikmah," bisik hati kecil Syazni, sekecil pandangannya terhadap Fulanah.

Hujung minggu berjalan seperti biasa. Program-program dakwah menyibukkan jadual Syazni sebagai seorang muslim yang beramal dengan apa yang diyakininya. Duitnya banyak dihabiskan untuk memenuhi tuntutan dakwah yang seringkali memerlukan pengorbanan yang tidak berbelah bahagi. Namun, hatinya tegas dan yakin bahawa inilah jalannya. Jalan yang membawa dia menemui Tuhannya dengan hati yang tenang serta bahagia di hari kelak. Keyakinan serta keaktifan Syazni berdakwah sedikit sebanyak memenangi hati gadis-gadis dalam persatuannya. Malah, Syazni dilihat sebagai calon suami yang bakal memandu keluarganya nanti ke arah memperjuangkan agama yang dianutinya sejak sekian lama.

Sudah terlalu ramai muslimah yang menaruh hati padanya, namun, Fulanah terlebih dahulu rapat dan memenangi hati Syazni. Bagi Fulanah, Syazni seperti pelengkap kepada dirinya. Namun, hanya sehingga saat Syazni melamarnya menjadi isteri kedua. Syazni masih lagi aktif dalam dakwah meskipun hubungannya dengan Fulanah nampak seperti tiada jalan penyelesaian. Dia mahu berbaik dengan Fulanah, namun sikap Fulanah yang keras dan kurang memahami erti dakwah membantutkan usaha Syazni tersebut.

Bagi Fulanah, Syazni tak ubah seperti lelaki lain. Gerak kerja dakwah Syazni berjalan seperti biasa. Siangnya ke hulu kehilir memenuhi program serta amal jariah kepada masyarakat. Malamnya sibuk dengan mesyuarat dengan sahabat-sahabat seangkatannya. Syazni semakin percaya jalan dakwahnya, sama sekali dia tidak akan berganjak dari jalan ini hatta datang ancaman sebesar gunung sekalipun. Dia terlalu matang, jauh sekali daripada pemikiran pendakwah lain yang semudanya. Namun, Allah s.w.t. Maha Mengetahui lagi Maha Pemurah. Sekali lagi Dia menghantar seorang perempuan bagi menguji Syazni – sama ada dia menjadi pemangkin atau perencat bagi dakwah Syazni.

Suatu petang dalam suatu program dakwah di sebuah madrasah, Syazni dikejutkan dengan luahan ikhlas dari sahabat lamanya, Nusaibah. Syazni sekali lagi gusar takut-takut Nusaibah tidak dapat menjadi sayap kiri perjuangannya selepas berumahtangga nanti. Isteri pertamanya sudah pasti membawa Syazni menemui Tuhannya, namun, Nusaibah yang kurang dikenalinya adakah sama seperti Fulanah atau tidak? Syazni bercelaru, tetapi tidak bermakna lamaran Nusaibah ditolak. Dia meminta sedikit masa untuk memikirkan keputusan tersebut. Setelah merisik pemikiran Nusaibah daripada beberapa sahabat terdekatnya, Syazni berjumpa dengan Nusaibah bertemankan sahabat baiknya.

Dengan tegas dan yakin, sekali lagi Syazni mengulangi soalan yang pernah ditanya kepada Fulanah.

"Awak sudi jadi isteri kedua saya?" tanya Syazni tanpa segan silu.

"Sudi," jawab Nusaibah ringkas.

"Er, betul ke ni?" tergagap Syazni menerima jawapan Nusaibah yang tenang dan yakin.

Nusaibah mengangguk kepalanya sedikit. Langsung tiada rasa takut mahupun kecewa apabila lamaran sebagai isteri kedua yang dilafazkan oleh Syazni.


"Kenapa saya?" tanya Syazni ingin tahu.

"Saya ingin membantu gerak kerja dakwah awak," jawab Nusaibah yakin tetapi sedikit malu.

"Baiklah," jawab Syazni tersenyum.

Akhirnya, Syazni dikurniakan sayap kiri yang sangat membantu dalam gerak kerja dakwahnya selama ini. Setelah seminggu mendirikan rumahtangga bersama Nusaibah, Syazni terasa dakwahnya semakin laju. Jadualnya senang, pakaiannya dijaga, makannya disedia. Malah, Nusaibah sangat membantu gerak kerja Syazni semampu mungkin. Setiap kali turun ke lapangan untuk berdakwah, Syazni membawa Nusaibah untuk membantu kerja dakwah seadanya. Kadang-kala letih menyinggah Nusaibah. Suaminya terlalu kerap keluar berdakwah, seperti mesin yang tiada hayat. Namun, inilah yang dia yakini sebelum berkahwin dengan Syazni. Membantu suami melancarkan gerak kerja dakwah. Nusaibah juga berjaga-jaga takut dirinya pula yang menjadi pembantut atau penghalang dakwah suaminya.

"Abang, saya nak tanya boleh?" sapa Nusaibah dalam kereta sewaktu dalam perjalanan ke sebuah program dakwah.

"Ye sayang?" jawab Syazni sambil memandu.

"Abang tak pernah pun bawa saya jumpa isteri pertama abang," luah Nusaibah yang sangat teringin berjumpa dengan madunya.

"Dah sampai sana nanti, kita akan jumpa," Syazni menoleh sedikit ke arah Nusaibah, sambil tersenyum.

"Yeke? Dia datang program tu rupanya," jawab Nusaibah riang.

Hatinya berdebar ingin berjumpa madunya yang banyak membantu Syazni dalam gerak kerja dakwah. Di sudut kecil Nusaibah, dia merendah diri kerana usahanya membantu dakwah suaminya hanya sedikit berbanding dengan isteri pertama Syazni yang banyak membantu selama ini. Tidak hairanlah Syazni aktif dalam dakwah sebelum ini.

"Kita dah sampai," Syazni membuka pintu keretanya sambil memegang beg berisi fail di tangannya.

Syazni berdiri, mengadap ke arah sebuah khemah di hadapan masjid, lalu menoleh ke arah Nusaibah yang berdiri di sebelah kiri kereta.

"Itu isteri pertama abang," Syazni menuding jari ke arah khemah tersebut

"Mana bang?" Nusaibah mengecilkan matanya, fokusnya mencari arah jari Syazni.

"Tak nampak pun," Nusaibah meninggikan sedikit hadapan kakinya.

"Siapa nama isteri pertama abang?" Nusaibah sangat berdebar.

Syazni tersenyum lebar, memandang Nusaibah penuh tenang.

"PERJUANGAN, " jawab Syazni.
***************

Sedarlah semua wahai muslimah serikandi dan perwira Islam ... kalian akan dimadukan!

Jika dirimu bakal seorang isteri…

Terimalah kenyataan bahawa anda akan dimadukan, bahkan anda bukan isteri pertama yang bakal dikahwini tetapi anda adalah bakal isteri kedua kerana isteri pertama bagi suamimu ialah perjuangan Islam!

Perkahwinan ini telah lama dilangsungkan…

Kehadiran dirimu adalah untuk bersama berganding bahu memperjuangkan islam bukan menjadi batu penghalang perjuangan suamimu. Janganlah jadikan dirimu sebagai punca serta merendahkan harga diri \mu dengan terjadinya perceraian suamimu dengan isterinya yang pertama iaitu perjuangan islam!

Jika dirimu bakal seorang suami…

Terimalah bahawa anda bukanlah suami yang pertama yang bakal dinikahinya atau insan yang pertama yang dicintai dan disayangi oleh bakal isterimu! Bahkan dirimu adalah insan yang kedua yang dicintainya, kerana suami yang pertama baginya ialah perjuangan islam dan memartabatkannya.
Dia mencintaimu kerana dirimu mencintai islam dan memperjuangkan islam. Jika dirimu tidak sedemikian, sekelumit cinta pun tidak akan lahir dalam sanubari isterimu…



Bantulah isterimu atau suamimu dan kuatkanlah dia untuk meneruskan perjuangan islam ke serata dunia!!Takbir ! Allahuakbar!

kalu soalan ini ditanya pada ana,jawapannya...''saya sudi'' =)
STRIVE FOR MARDHATILLAH