Aug 30, 2010

aku pengemis cinta ilahi...

Ketika ALLAH memilihmu untukku..



Ketika Allah Memilihmu Untukku..


Padamu yang Allah pilihkan dalam hidupku..
Ingin ku beri tahu padamu..
Aku hidup dan besar dari keluarga bahagia..
Orang tua yg begitu sempurna..
Dengan cinta yg begitu membuncah..
Aku dibesarkan dgn limpahan kasih yang tak terhingga..
Maka, padamu ku katakan..
Saat Allah memilihmu dalam hidupku,
Maka saat itu Dia berharap, kau pun sanggup melimpahkan cinta padaku..
Memperlakukanku dgn sayang yang begitu indah..


Padamu yang Allah pilihkan untukku..
Ketahuilah, aku hanya wanita biasa dengan begitu banyak kekurangan dalam diriku,
Aku bukanlah wanita sempurna, seperti yang mungkin kau harapkan..
Maka, ketika Dia memilihmu untukku,
Maka saat itu, Dia ingin menyempurnakan kekuranganku dgn keberadaanmu.
Dan aku tahu, Kaupun bukanlah laki-laki yang sempurna..
Dan ku berharap ketidaksempurnaanku mampu menyempurnakan dirimu..
Karena kelak kita akan satu..
Aibmu adalah aibku, dan indahmu adalah indahku,
Kau dan aku akan menjadi 'kita'..


Padamu yg Allah pilihkan untukku..
Ketahuilah, sejak kecil Allah telah menempa diriku dgn ilmu dan tarbiyah,
Membentukku menjadi wanita yg mencintai Rabbnya..
Maka ketika Dia memilihmu untukku,
Maka saat itu, Allah mengetahui bahwa kaupun telah menempa dirimu dgn ilmuNya.. Maka gandeng tanganku dalam mengibarkan panji-panji dakwah dalam hidup kita..
Itulah visi pernikahan kita..
Ibadah pada-Nya ta'ala..


Padamu yg Allah tetapkan sebagai nahkodaku..
Ingatlah.. Aku adalah mahlukNya dari tulang rusuk yang paling bengkok..
Ada kalanya aku akan begitu membuatmu marah..
Maka, ketahuilah.. Saat itu Dia menghendaki kau menasihatiku dengan hikmah,
Sungguh hatiku tetaplah wanita yg lemah pada kelembutan..
Namun jangan kau coba meluruskanku, karena aku akan patah..
Tapi jangan pula membiarkanku begitu saja, karena akan selamanya aku salah..
Namun tatap mataku, tersenyumlah..
Tenangkan aku dgn genggaman tanganmu..
Dan nasihati aku dgn bijak dan hikmah..
Niscaya, kau akan menemukanku tersungkur menangis di pangkuanmu..
Maka ketika itu, kau kembali memiliki hatiku..


Padamu yang Allah tetapkan sebagai atap hunianku..
Ketahuilah, ketika ijab atas namaku telah kau lontarkan..
Maka dimataku kau adalah yang terindah,
Kata2mu adalah titah untukku,
Selama tak bermaksiat pada Allah, akan ku penuhi semua perintahmu..
Maka kalau kau berkenan ku meminta..
Jadilah hunian yg indah, yang kokoh…
Yang mampu membuatku dan anak-anak kita nyaman dan aman di dalamnya..


Padamu yang Allah pilih menjadi penopang hidupku…
Dalam istana kecil kita akan hadir buah hati-buah hati kita..
Maka didiklah mereka menjadi generasi yg dirindukan syurga..
Yang di pundaknya akan diisi dgn amanah-amanah dakwah,
Yang ruh dan jiwanya selalu merindukan jihad..
Yang darahnya mengalir darah syuhada..
Dan ku yakin dari tanganmu yg penuh berkah, kau mampu membentuk mereka..
Dengan hatimu yg penuh cinta, kau mampu merengkuh hati mereka..
Dan aku akan selalu jatuh cinta padamu..


Padamu yang Allah pilih sebagai imamku…
Ku memohon padamu.. Ridholah padaku,
Sungguh Ridhomu adalah Ridho Ilahi Rabbi..
Mudahkanlah jalanku ke Surga-Nya..
Karena bagiku kau adalah kunci Surgaku..



-----@***@-----
strive for mardhatillah
story dbawah ini ana copy dari notes sorg bakhi ni utk santapan kawan2 semua..moga kita layarkan keinsafan tu dan hamparkan sebenar benar taubat...
dan ana tujukan utk bonda tersayang yg akan ana tinggalkn beliau bulan 9 ni buat semntara waktu...

Kepada yg tercinta, bundaku yg kusayang



Segala puji bagi Allah... yg telah memuliakan kedudukan kedua orang tua, dan telah menjadikan mereka berdua sebagai pintu tengah menuju surga. Shalawat serta salam hamba -yg lemah ini- panjatkan keharibaan Nabi yg mulia, keluarga serta para sahabatnya hingga hari kiamat. Aamiiin.



Ibu...

Aku terima suratmu yg engkau tulis dgn tetesan air mata dan duka... aku telah membaca semuanya... tidak ada satu huruf pun yg aku sisakan.



Tapi tahukah engkau, wahai Ibu... bahwa aku membacanya semenjak shalat Isya'... Semenjak sholat isya'... aku duduk di pintu kamar, aku buka surat yg engkau tuliskan untukku... dan aku baru selesaikan membacanya setelah ayam berkokok... setelah fajar terbit dan adzan pertama telah dikumandangkan...



Sebenarnya, surat yg engkau tulis tersebut, jika ditaruhkan di atas batu, tentu ia akan pecah... Jika engkau letakkan di atas daun yg hijau, tentu dia akan kering...



Sebenarnya, surat yg engkau tulis tersebut tidak akan tertelan oleh ayam... Sebenarnya, wahai ibu, suratmu itu bagiku bagaikan petir kemurkaan, yg jika dipecutkan ke pohon yg besar, dia akan rebah dan terbakar...

Suratmu wahai ibu, bagaikan awan Kaum Tsamud, yg datang berarak dan telah siap dimuntahkan kepadaku...



Ibu...

Aku telah baca suratmu, sedangkan air mataku tidak pernah berhenti !!. Bagaimana tidak... Jika surat itu ditulis oleh seorang yg bukan ibu dan bukan ditujukan pula kepadaku, layaklah orang yg paling bebal, untuk menangis sejadi-jadinya...Bagaimana kiranya, jika yg menulis itu adalah ibuku sendiri... dan surat itu ditujukan untukku sendiri...

Sungguh aku sering membaca kisah sedih, tidak terasa bantal yg dijadikan tempat bersandar telah basah karena air mata... Bagaimana pula dg surat yg ibu tulis itu !?, bukan cerita yg ibu karang, atau sebuah drama yg ibu perankan, akan tetapi dia adalah kenyataan hidup yg ibu rasakan.



Ibuku yg kusayangi...

Sungguh berat cobaanmu... sungguh malang penderitaanmu... semua yg engkau telah sebutkan benar adanya...

Aku masih ingat ketika engkau ditinggalkan ayah pada masa engkau hamil tua mengandung adikku. Ayah pergi entah kemana tanpa meninggalkan uang belanja,jadilah engkau mencari apa yg dapat dimasak di sekitar rumah dari dedaunan dan tumbuhan.

Dgn jalan berat engkau melangkah ke kedai untuk membeli ala kadarnya, sambil engkau membisikkan kepada penjual bahwa apa yg engkau ambil tersebut adalah hutang... hutang... yg engkau sendiri tidak tahu, kapan engkau akan dapat melunasinya...



Ibu...

Aku masih ingat ketika kami anak-anakmu menangis untuk dibuatkan makanan, engkau tiba-tiba menggapai atap dapur untuk mengambil kerak nasi yg telah lama engkau jemur dan keringkan...

Tidak jarang pula engkau simpan untukku sepulang sekolah tumbung kelapa, hanya untuk melihat aku mengambilnya dgn segera.

Aku masih ingat... engkau sengaja ambilkan air didih dari nasi yg sedang dimasak, ketika engkau temukan aku dalam keadaan sakit demam.



Ibu...

maafkanlah anakmu ini... aku tahu bahwa semenjak engkau gadis, sebagaimana yg diceritakan oleh nenek sampai engkau telah tua seperti sekarang ini, engkau belum pernah mengecap kebahagiaan.

Duniamu hanya rumah serta halamannya, kehidupanmu hanya dgn anak-anakmu... Belum pernah aku melihat engkau tertawa bahagia, kecuali ketika kami anak-anakmu datang ziarah kepadamu. Selain dari itu, tidak ada kebahagiaan... Semua hidupmu adalah perjuangan. Semua hari-harimu adalah pengorbanan.



Ibu...

Maafkan anakmu ini !. Semenjak engkau pilihkan untukku seorang istri, wanita yg telah engkau puji sifat dan akhlaknya... yg engkau telah sanjung pula suku dan negerinya !. Semenjak itu pula aku seakan-akan lupa denganmu...



Wahai ibu...

Keberadaan dia sebagai istriku telah membuatku lupa posisi engkau sebagai ibuku... senyuman dan sapaannya telah melupakanku dg himbauanmu.



Ibu... aku tidak menyalahkan wanita pilihanmu tersebut, karena kewajibannya untuk menunaikan tanggung-jawabnya sebagai istri... Aku berharap pada permasalahan ini, engkau tidak membawa-bawa namanya, dan mengaitkan kedurhakaanku kepadamu karenanya... Karena selama ini, di mataku dia adalah istri yg baik, istri yg telah berupaya berbuat banyak untuk suami dan anak-anaknya... Istri yg selalu menyuruh untuk berbuat baik dan berbakti kepada kedua orang tua.



Ibu...

Ketika seorang laki-laki menikah dgn seorang wanita, maka seolah-olah dia telah mendapatkan permainan baru, seperti anak kecil mendapatkan boneka atau orang-orangan. Maafkan aku ibu...

Aku tidaklah membela diriku, karena dari awal dan akhir pembicaraan ini kesalahan ada padaku, anakmu ini... Akan tetapi aku ingin menerangkan keadaan yg aku alami, perubahan suasana setelah engkau dan aku berpisah, tidak satu atap lagi...



Ibu...

Perkawinanku membuatku masuk ke alam dunia baru... dunia yg selama ini tidak pernah aku kenal... dunia yg hanya ada aku, istri dan anak-anakku... Bagaimana tidak, istri yg baik, anak-anak yg lucu-lucu !. Maafkan aku Ibu... Maafkan aku anakmu... aku merasa dunia hanya milik kami, aku tidak peduli dgn keadaan orang yg penting bagiku... yg penting bagiku adalah keadaan mereka: anak-anak dan istriku...



Ibu...

Maafkan aku, anakmu... Ampunkan aku, anakmu... Aku telah lalai... aku telah alpa... aku telah lupa... aku telah menyia-nyiakanmu...

Aku pernah mendengar kajian, bahwa orang tua difitrahkan untuk cinta kepada anaknya, akan tetapi anak difitrahkan untuk menyia-nyiakan orang tuanya... Oleh sebab itu, dilarang mencintai anak secara berlebihan, sebagaimana anak dilarang berbuat durhaka kepada orang tuanya... Itulah yg terjadi pada diriku, wahai Ibu !!.



Aku pasti akan gila ketika melihat anakku sakit... Aku seperti orang kebingungan ketika melihat anakku diare... Tapi itu sulit, aku rasakan jika hal itu terjadi padamu wahai ibu... Itu sulit aku rasakan, jika seandainya hal itu terjadi pada ibu, dan pada ayah...



Ibu...

Sulit aku merasakan perasaanmu...

Kalaulah bukan karena bimbingan agama yg telah engkau talqinkan kepadaku, tentu aku telah seperti kebanyakan anak-anak yg durhaka kepada orang tuanya !!.



Kalaulah bukan karena baktimu pula kepada orang tuamu dan orang tua ayahmu, niscaya aku tidak akan pernah mengenal arti bakti kepada orang tua.



Setelah suratmu datang, baru aku mengerti... Karena selama ini hal itu tidak pernah engkau ungkapkan, semuanya engkau simpan dalam-dalam seperti semua permasalahan berat, yg engkau hadapi selama ini.



Sekarang baru aku mengerti, wahai ibu... bahwa hari yg sulit bagi seorang ibu, adalah hari di mana anak laki-lakinya telah menikah dg seorang wanita... wanita yg telah mendapat keberuntungan...



Bagaimana tidak... Dia dapatkan seorang laki-laki yg telah matang pribadinya dan matang ekonominya, dari seorang ibu yg telah letih membesarkannya... Dari hidupibu itulah ia dapatkan kematangan jiwa, dan dari uang ibu itu pulalah ia dapatkan kematangan ekonomi... Sekarang, -dgn ikhlas- ia berikan kepada seorang wanita yg tidak ada hubungan denganya, kecuali hubungan dua wanita yg saling berebut perhatian seorang laik-laki... Dia sebagai anak dari ibunya dan dia sebagai suami dari istrinya.



Ibuku sayang...



Maafkan aku... Ampunkan diriku... Satu tetesan air matamu adalah lautan api neraka bagiku... Janganlah engkau menangis lagi, janganlah engkau berduka lagi!... Karena duka dan tangismu menambah dalam jatuhku ke dalam api neraka !! . Aku takut Ibu...

Kalau itu pula yg akan kuperoleh... kalau neraka pula yg akan aku dapatkan...ijinkan aku membuang semua kebahagiaanku selama ini, hanya demi untuk dapat menyeka air matamu...



Kalau engkau masih akan murka kepadaku, izinkan aku datang kepadamu membawa segala yg aku miliki lalu menyerahkannya kepadamu, lalu terserah engkau...terserah engkau, mau engkau buat apa...



Sungguh ibu, dari hati aku katakan, aku tidak mau masuk neraka, sekalipun aku memiliki kekuasaan Firaun... kekayaan Karun... dan keahlian Haman... Niscaya aku tidak akan tukar dgn kesengsaraan di akhirat sekalipun sesaat... Siapa pula yg tahan dg azab neraka, wahai Bunda... maafkan aku anakmu, wahai ibu!!



Adapun sebutanmu tentang keluhan dan pengaduan kepada Allah ta'ala, bahwa engkau belum mau mengangkatnya ke langit... bahwa engkau belum mau berdoa kepada Alloh akan kedurhakaanku... Maka, ampun, wahai Ibu !!



Kalaulah itu yg terjadi... dan do'a itu tersampaikan ke langit ! . Salah pula ucapan lisanmu !!. Apalah jadinya nanti diriku... Apalah jadinya nanti diriku... Tentu aku akan menjadi tunggul yg tumbang disambar petir... apalah gunanya kemegahan,sekiranya engkau do'akan atasku kebinasaan, tentu aku akan menjadi pohon yg tidak berakar ke bumi dan dahannya tidak bisa sampai ke langit, di tengahnya dimakan kumbang pula...



Kalaulah do'amu terucap atasku, wahai bunda... maka, tidak ada lagi gunanya hidup... tidak ada lagi gunanya kekayaan, tidak ada lagi gunanya banyakpergaulan...



Ibu dalam sepanjang sejarah anak manusia yg kubaca, tidak ada yg bahagia setelah kena kutuk orang tuanya. Itu di dunia, maka aku tidak dapat bayangkan bagaimana nasibnya di akherat, tentu ia lebih sengsara...



Ibu...

Setelah membaca suratmu, baru aku menyadari kekhilafan, kealfaan dan kelalaianku.

Ibu... Suratmu akan kujadikan "jimat" dalam hidupku... setiap kali aku lalai dalam berkhidmat kepadamu akan aku baca ulang kembali... tiap kali aku lengah darimu akan kutalqinkan diriku dengannya... Akan kusimpan dalam lubuk hatiku, sebelum aku menyimpannya dalam kotak wasiatku... Akan aku sampaikan kepada anak keturunanku, bahwa ayah mereka dahulu pernah lalai di dalam berbakti, lalu ia sadar dan kembali kepada kebenaran... ayah mereka pernah berbuat salah, sehingga ia telah menyakiti hati orang yg seharusnya ia cintai, lalu ia kembali kepada petunjuk.



Bunda...

Tua... engkau berbicara tentang tua, wahai bunda...?! siapa yg tidak mengalami ketuaan, wahai ibu !! ...

Burung elang yg terbang di angkasa, tidak pernah bermain kecuali di tempat yg tinggi... suatu saat nanti dia akan jatuh jua, dikejar, dan diperebutkan oleh burung-burung kecil.

Singa, si raja hutan yg selalu memangsa, jika telah tiba tua, dia akan dikejar-kejar oleh anjing kecil tanpa ada perlawanan... Tidak ada kekuasaan yg kekal, tidak ada kekayaan yg abadi, yg tersisa hanya amal baik atau amal buruk yg akan dipertanggung jawabkan.



Ibu...

Do'akan anakmu ini, agar menjadi anak yg berbakti kepadamu, di masa banyak anak yg durhaka kepada orang tuanya... Angkatlah ke langit munajatmu untukku, agar aku akan memperoleh kebahagiaan abadi di dunia dan di akherat.



Ibu...

sesampainya suratku ini, insya Allah tidak akan ada lagi air mata yg jatuh karena ulah anakmu... setelah ini tidak ada lagi kejauhan antaraku denganmu... bahagiamu adalah bahagiaku... kesedihanmu adalah kesedihanku... senyumanmu adalah senyumanku... tangismu adalah tangisku...



Aku berjanji, untuk selalu berbakti kepadamu buat selamanya, dan aku berharap agar aku dapat membahagiakanmu selagi mataku masih bisa berkedip... maka bahagiakanlah dirimu... buanglah segala kesedihan, cobalah tersenyum... Ini kami...aku, istri, dan anak-anak sedang bersiap-siap untuk bersimpuh di hadapanmu,mencium tanganmu.



Salam hangat dari anakmu yg durhaka...



Wallahul Muwafiq Ilaa Aqwamith Tharieq.
Wasallamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

STRIVE FOR MARDHATILLAH

tutuplah auratmu itu...


STRIVE FOR MARDHATILLAH

ku merinduiMU..



Assalamualaikum wbkt....





salam ukhwah,salam ramdhan kareem yg hanya tinggal lagi 10 hari saje lagi....moga kita sentiasa dlm bimbinganNya....moga kita sedang mengumpul byk pahala sebagai ganti untuk masuk ke syurgaNya...dalam waktu ini kita sudah menginjak ke fasa 3.. byakkn la amal sudah semestinya..kerana bulana ramadhan ni hanya dtg sekali dlm setahun..mungkin tahun dpan kita xkan merasaknnya lagi..takdir ALLAH..sape yg tahu...





Rasenya da lame ana x update blog ni...da bersarang kot..hehe...dan dlm waktu inilah sebenrnya terlalu byk sgt perkara yg berlaku...dari awal ramadhan,sudah semestinya bzy dgn terawih..tolong mak wat biskut..preparation b4 g oversea...erm..letih+ excited...semoga semuanya hanya kerana ALLAH...n moga dpermudahkn urusannya...ameen....

STRIVE FOR MARDHATILLAH

bonda.....

assalamualaikum wbkt...

salam ukhwah kerana ALLAH...rasenya da lame ana x update blog ni



Kepada yg tercinta, bundaku yg kusayang



Segala puji bagi Allah... yg telah memuliakan kedudukan kedua orang tua, dan telah menjadikan mereka berdua sebagai pintu tengah menuju surga. Shalawat serta salam hamba -yg lemah ini- panjatkan keharibaan Nabi yg mulia, keluarga serta para sahabatnya hingga hari kiamat. Aamiiin.



Ibu...

Aku terima suratmu yg engkau tulis dgn tetesan air mata dan duka... aku telah membaca semuanya... tidak ada satu huruf pun yg aku sisakan.



Tapi tahukah engkau, wahai Ibu... bahwa aku membacanya semenjak shalat Isya'... Semenjak sholat isya'... aku duduk di pintu kamar, aku buka surat yg engkau tuliskan untukku... dan aku baru selesaikan membacanya setelah ayam berkokok... setelah fajar terbit dan adzan pertama telah dikumandangkan...



Sebenarnya, surat yg engkau tulis tersebut, jika ditaruhkan di atas batu, tentu ia akan pecah... Jika engkau letakkan di atas daun yg hijau, tentu dia akan kering...



Sebenarnya, surat yg engkau tulis tersebut tidak akan tertelan oleh ayam... Sebenarnya, wahai ibu, suratmu itu bagiku bagaikan petir kemurkaan, yg jika dipecutkan ke pohon yg besar, dia akan rebah dan terbakar...

Suratmu wahai ibu, bagaikan awan Kaum Tsamud, yg datang berarak dan telah siap dimuntahkan kepadaku...



Ibu...

Aku telah baca suratmu, sedangkan air mataku tidak pernah berhenti !!. Bagaimana tidak... Jika surat itu ditulis oleh seorang yg bukan ibu dan bukan ditujukan pula kepadaku, layaklah orang yg paling bebal, untuk menangis sejadi-jadinya...Bagaimana kiranya, jika yg menulis itu adalah ibuku sendiri... dan surat itu ditujukan untukku sendiri...

Sungguh aku sering membaca kisah sedih, tidak terasa bantal yg dijadikan tempat bersandar telah basah karena air mata... Bagaimana pula dg surat yg ibu tulis itu !?, bukan cerita yg ibu karang, atau sebuah drama yg ibu perankan, akan tetapi dia adalah kenyataan hidup yg ibu rasakan.



Ibuku yg kusayangi...

Sungguh berat cobaanmu... sungguh malang penderitaanmu... semua yg engkau telah sebutkan benar adanya...

Aku masih ingat ketika engkau ditinggalkan ayah pada masa engkau hamil tua mengandung adikku. Ayah pergi entah kemana tanpa meninggalkan uang belanja,jadilah engkau mencari apa yg dapat dimasak di sekitar rumah dari dedaunan dan tumbuhan.

Dgn jalan berat engkau melangkah ke kedai untuk membeli ala kadarnya, sambil engkau membisikkan kepada penjual bahwa apa yg engkau ambil tersebut adalah hutang... hutang... yg engkau sendiri tidak tahu, kapan engkau akan dapat melunasinya...



Ibu...

Aku masih ingat ketika kami anak-anakmu menangis untuk dibuatkan makanan, engkau tiba-tiba menggapai atap dapur untuk mengambil kerak nasi yg telah lama engkau jemur dan keringkan...

Tidak jarang pula engkau simpan untukku sepulang sekolah tumbung kelapa, hanya untuk melihat aku mengambilnya dgn segera.

Aku masih ingat... engkau sengaja ambilkan air didih dari nasi yg sedang dimasak, ketika engkau temukan aku dalam keadaan sakit demam.



Ibu...

maafkanlah anakmu ini... aku tahu bahwa semenjak engkau gadis, sebagaimana yg diceritakan oleh nenek sampai engkau telah tua seperti sekarang ini, engkau belum pernah mengecap kebahagiaan.

Duniamu hanya rumah serta halamannya, kehidupanmu hanya dgn anak-anakmu... Belum pernah aku melihat engkau tertawa bahagia, kecuali ketika kami anak-anakmu datang ziarah kepadamu. Selain dari itu, tidak ada kebahagiaan... Semua hidupmu adalah perjuangan. Semua hari-harimu adalah pengorbanan.



Ibu...

Maafkan anakmu ini !. Semenjak engkau pilihkan untukku seorang istri, wanita yg telah engkau puji sifat dan akhlaknya... yg engkau telah sanjung pula suku dan negerinya !. Semenjak itu pula aku seakan-akan lupa denganmu...



Wahai ibu...

Keberadaan dia sebagai istriku telah membuatku lupa posisi engkau sebagai ibuku... senyuman dan sapaannya telah melupakanku dg himbauanmu.



Ibu... aku tidak menyalahkan wanita pilihanmu tersebut, karena kewajibannya untuk menunaikan tanggung-jawabnya sebagai istri... Aku berharap pada permasalahan ini, engkau tidak membawa-bawa namanya, dan mengaitkan kedurhakaanku kepadamu karenanya... Karena selama ini, di mataku dia adalah istri yg baik, istri yg telah berupaya berbuat banyak untuk suami dan anak-anaknya... Istri yg selalu menyuruh untuk berbuat baik dan berbakti kepada kedua orang tua.



Ibu...

Ketika seorang laki-laki menikah dgn seorang wanita, maka seolah-olah dia telah mendapatkan permainan baru, seperti anak kecil mendapatkan boneka atau orang-orangan. Maafkan aku ibu...

Aku tidaklah membela diriku, karena dari awal dan akhir pembicaraan ini kesalahan ada padaku, anakmu ini... Akan tetapi aku ingin menerangkan keadaan yg aku alami, perubahan suasana setelah engkau dan aku berpisah, tidak satu atap lagi...



Ibu...

Perkawinanku membuatku masuk ke alam dunia baru... dunia yg selama ini tidak pernah aku kenal... dunia yg hanya ada aku, istri dan anak-anakku... Bagaimana tidak, istri yg baik, anak-anak yg lucu-lucu !. Maafkan aku Ibu... Maafkan aku anakmu... aku merasa dunia hanya milik kami, aku tidak peduli dgn keadaan orang yg penting bagiku... yg penting bagiku adalah keadaan mereka: anak-anak dan istriku...



Ibu...

Maafkan aku, anakmu... Ampunkan aku, anakmu... Aku telah lalai... aku telah alpa... aku telah lupa... aku telah menyia-nyiakanmu...

Aku pernah mendengar kajian, bahwa orang tua difitrahkan untuk cinta kepada anaknya, akan tetapi anak difitrahkan untuk menyia-nyiakan orang tuanya... Oleh sebab itu, dilarang mencintai anak secara berlebihan, sebagaimana anak dilarang berbuat durhaka kepada orang tuanya... Itulah yg terjadi pada diriku, wahai Ibu !!.



Aku pasti akan gila ketika melihat anakku sakit... Aku seperti orang kebingungan ketika melihat anakku diare... Tapi itu sulit, aku rasakan jika hal itu terjadi padamu wahai ibu... Itu sulit aku rasakan, jika seandainya hal itu terjadi pada ibu, dan pada ayah...



Ibu...

Sulit aku merasakan perasaanmu...

Kalaulah bukan karena bimbingan agama yg telah engkau talqinkan kepadaku, tentu aku telah seperti kebanyakan anak-anak yg durhaka kepada orang tuanya !!.



Kalaulah bukan karena baktimu pula kepada orang tuamu dan orang tua ayahmu, niscaya aku tidak akan pernah mengenal arti bakti kepada orang tua.



Setelah suratmu datang, baru aku mengerti... Karena selama ini hal itu tidak pernah engkau ungkapkan, semuanya engkau simpan dalam-dalam seperti semua permasalahan berat, yg engkau hadapi selama ini.



Sekarang baru aku mengerti, wahai ibu... bahwa hari yg sulit bagi seorang ibu, adalah hari di mana anak laki-lakinya telah menikah dg seorang wanita... wanita yg telah mendapat keberuntungan...



Bagaimana tidak... Dia dapatkan seorang laki-laki yg telah matang pribadinya dan matang ekonominya, dari seorang ibu yg telah letih membesarkannya... Dari hidupibu itulah ia dapatkan kematangan jiwa, dan dari uang ibu itu pulalah ia dapatkan kematangan ekonomi... Sekarang, -dgn ikhlas- ia berikan kepada seorang wanita yg tidak ada hubungan denganya, kecuali hubungan dua wanita yg saling berebut perhatian seorang laik-laki... Dia sebagai anak dari ibunya dan dia sebagai suami dari istrinya.



Ibuku sayang...



Maafkan aku... Ampunkan diriku... Satu tetesan air matamu adalah lautan api neraka bagiku... Janganlah engkau menangis lagi, janganlah engkau berduka lagi!... Karena duka dan tangismu menambah dalam jatuhku ke dalam api neraka !! . Aku takut Ibu...

Kalau itu pula yg akan kuperoleh... kalau neraka pula yg akan aku dapatkan...ijinkan aku membuang semua kebahagiaanku selama ini, hanya demi untuk dapat menyeka air matamu...



Kalau engkau masih akan murka kepadaku, izinkan aku datang kepadamu membawa segala yg aku miliki lalu menyerahkannya kepadamu, lalu terserah engkau...terserah engkau, mau engkau buat apa...



Sungguh ibu, dari hati aku katakan, aku tidak mau masuk neraka, sekalipun aku memiliki kekuasaan Firaun... kekayaan Karun... dan keahlian Haman... Niscaya aku tidak akan tukar dgn kesengsaraan di akhirat sekalipun sesaat... Siapa pula yg tahan dg azab neraka, wahai Bunda... maafkan aku anakmu, wahai ibu!!



Adapun sebutanmu tentang keluhan dan pengaduan kepada Allah ta'ala, bahwa engkau belum mau mengangkatnya ke langit... bahwa engkau belum mau berdoa kepada Alloh akan kedurhakaanku... Maka, ampun, wahai Ibu !!



Kalaulah itu yg terjadi... dan do'a itu tersampaikan ke langit ! . Salah pula ucapan lisanmu !!. Apalah jadinya nanti diriku... Apalah jadinya nanti diriku... Tentu aku akan menjadi tunggul yg tumbang disambar petir... apalah gunanya kemegahan,sekiranya engkau do'akan atasku kebinasaan, tentu aku akan menjadi pohon yg tidak berakar ke bumi dan dahannya tidak bisa sampai ke langit, di tengahnya dimakan kumbang pula...



Kalaulah do'amu terucap atasku, wahai bunda... maka, tidak ada lagi gunanya hidup... tidak ada lagi gunanya kekayaan, tidak ada lagi gunanya banyakpergaulan...



Ibu dalam sepanjang sejarah anak manusia yg kubaca, tidak ada yg bahagia setelah kena kutuk orang tuanya. Itu di dunia, maka aku tidak dapat bayangkan bagaimana nasibnya di akherat, tentu ia lebih sengsara...



Ibu...

Setelah membaca suratmu, baru aku menyadari kekhilafan, kealfaan dan kelalaianku.

Ibu... Suratmu akan kujadikan "jimat" dalam hidupku... setiap kali aku lalai dalam berkhidmat kepadamu akan aku baca ulang kembali... tiap kali aku lengah darimu akan kutalqinkan diriku dengannya... Akan kusimpan dalam lubuk hatiku, sebelum aku menyimpannya dalam kotak wasiatku... Akan aku sampaikan kepada anak keturunanku, bahwa ayah mereka dahulu pernah lalai di dalam berbakti, lalu ia sadar dan kembali kepada kebenaran... ayah mereka pernah berbuat salah, sehingga ia telah menyakiti hati orang yg seharusnya ia cintai, lalu ia kembali kepada petunjuk.



Bunda...

Tua... engkau berbicara tentang tua, wahai bunda...?! siapa yg tidak mengalami ketuaan, wahai ibu !! ...

Burung elang yg terbang di angkasa, tidak pernah bermain kecuali di tempat yg tinggi... suatu saat nanti dia akan jatuh jua, dikejar, dan diperebutkan oleh burung-burung kecil.

Singa, si raja hutan yg selalu memangsa, jika telah tiba tua, dia akan dikejar-kejar oleh anjing kecil tanpa ada perlawanan... Tidak ada kekuasaan yg kekal, tidak ada kekayaan yg abadi, yg tersisa hanya amal baik atau amal buruk yg akan dipertanggung jawabkan.



Ibu...

Do'akan anakmu ini, agar menjadi anak yg berbakti kepadamu, di masa banyak anak yg durhaka kepada orang tuanya... Angkatlah ke langit munajatmu untukku, agar aku akan memperoleh kebahagiaan abadi di dunia dan di akherat.



Ibu...

sesampainya suratku ini, insya Allah tidak akan ada lagi air mata yg jatuh karena ulah anakmu... setelah ini tidak ada lagi kejauhan antaraku denganmu... bahagiamu adalah bahagiaku... kesedihanmu adalah kesedihanku... senyumanmu adalah senyumanku... tangismu adalah tangisku...



Aku berjanji, untuk selalu berbakti kepadamu buat selamanya, dan aku berharap agar aku dapat membahagiakanmu selagi mataku masih bisa berkedip... maka bahagiakanlah dirimu... buanglah segala kesedihan, cobalah tersenyum... Ini kami...aku, istri, dan anak-anak sedang bersiap-siap untuk bersimpuh di hadapanmu,mencium tanganmu.



Salam hangat dari anakmu yg durhaka...



Wallahul Muwafiq Ilaa Aqwamith Tharieq.Wasallamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

p/s: sufi,ke amat merindui ibuku...amat....rindu=(

Aug 22, 2010

segenggam tabah


yer..hnya tinggal lagi sebulan jer untuk meninggalkan org2 yang tersayang....mampu ker diri ini untuk mengecapi apa yg dicita citakan...mampukah diri ini membawa diri ke bumi sana semata mata ingin mencari yg hakiki dan mengejar yg pasti....diri ini mengerti,sakit rasanya...namun,itu yg kucari selama ini..sentiasa kumemikirkannya...manakh yg terbaik..
alhamdulillah..berkat istikharah ALLAH memberi petunjuk,berkat istisyarah kpd keduanya,mereka redha dan memberi izin...walaupn ujian seringkali melanda diri..sokongan dan doa rakan2 membawa ku kedaerah yg baru...tapi,ku yakin ujian dan musibah itu akan sering mengejarku walau dimana pun diri ini berada...sujud padaNya yg utama..ALLAH,bantulah diri ini kuat melawan arus yg melanda..agar diri ini tidak tenggelam didalam lautan yg luas...
berilah pertolongan walau secebis kayu untuk digapai..walau segenggam tangan yg erat untuk dicapai...walau sekelumit kasih untuk memberi harapan..diri ini harus kuat..sekuat saidatina Fatimah puteri Rasulullah SAW..setabah Siti Aisyah dan secekal Rabiatul Adawiyah...
Angin yg bertiup kencang pasti akan datangnya rahmatMu dan matahari yg menyorok pasti membawa sinarMu yg bergemerlapan...

Aug 16, 2010

Cinta LUar BIasa..


Cinta luar biasa..
Cinta seorang Kekasih kepada umatnya..
Hingga pada hembusan nafasnya yang
terakhir..
Lidah Rasulullah menuturkan tanpa
henti..
Ummati.. ummati.. ummati..



Cinta luar biasa..
Kisah cinta Handzalah..
Meninggalkan isteri di malam
pernikahan..
Lantaran menyahut seruan jihad..
Akhirnya syahid di medan perjuangan..

Cinta luar biasa..
Seteguh kasih Khadijah..
Tak pernah jemu memberikan sokongan..
Rela mengorbankan segala kemewahan..
Di saat Rasulullah dan Islam
dipinggirkan. .

Cinta luar biasa..
Kisah kesetiaan Abu Bakar..
Kasih seorang sahabat yg tiada
tandingan..
Insan yang sentiasa membenarkan. .
Sewaktu kata-kata Rasulullah
dipersendakan. .

Cinta luar biasa..
Kisah ketabahan Hajar..
Ditinggalkan di tanah yang gersang
bersama Ismail..
Bukti kasih seorang ibu yg berlarian
mencari air..
Tatkala mendengar tangisan si anak
kecil..

Cinta luar biasa..
Umpama keberanian Ali..
Di malam penghijrahan Nabi..
Menggantikan Rasulullah di tempat
tidurnya..
Walaupun jiwa menjadi taruhan..

Cinta luar biasa..
Cinta Asiah, Masyitah dan Sumaiyyah..
Menggadaikan nyawa demi mempertahankan
aqidah..
Iman di dada tak sedikit pun goyah..
Kerana keyakinan yang teguh atas
segala janjiNya..
Kisah cinta luar biasa..
Insan pilihan yg berada di atas
jalanNya..
Betapa tulusnya kasih, teguhnya jiwa..
Redha dan sabar menempuh segala ujian..
Merekalah insan yg memahami erti
kemanisan iman.

Mampukah diri ini meraih cinta luar
biasa..??
STRIVE FOR MARDHATILLAH

tEman kekasih ALLAH

SALAM WBKT...
sufi, sedikit perkongsian tentang sirah nabi..mungkin dapat refresh apa yg kita telah pelajari sebelum ini,,,tentg sahabat2 nabi...insyaALLAH..


ABDUL RAHMAN BIN ‘AUF

(meninggal dunia pada tahun 32H bersamaan 652M)
Beliau ialah abdul Rahman bin ‘Auf bin al-Harith bin Zahrah. Merupakan seorang sahabat berbangsa Quraisy daripada kaum Zahri, beliau adalah tergolong daripada mereka yang terawal memeluk Islam. Beliau juga adalah salah seorang daripada sepuluh yang telah dijamin syurga dan termasuk dalam kalangan enam orang ahli majlis mesyuarat. Beliau telah menyertai peperangan Badar dan seluruh peperangan yang lain. Beliau telah disemadikan di tanah perkuburan Baqie’.

ABDULLAH BIN MAS’UD BIN GHAFIL

(meninggal dunia pada tahun 32H bersamaan 652M)
Adalah merupakan seorang sahabat yang terawal memeluk Islam. Beliau merupakan salah seorang daripada sepuluh orang yang dijamin syurga, juga merupakan penulis wahyu. Beliau adalah orang yang paling alim tentang kitab Allah dan pada bacaannya. Masyhur dengan penafsiran al-Quran dan mengetahui sebab-sebab turunnya. Beliau telah turut serta dalam semua peperangan bersama dengan Baginda. Di samping penguasaannya dalam bidang feqah dan hadith,beliau juga adalah seorang penyair yang baik. Selepas kewafatan Nabi s.a.w., beliau telah dilantik untuk menjaga Baitul Mal di Kufah. Kemudian beliau kembali ke Madinah semasa pemerintahan Othman dan meninggal dunia di sana.

ABU UBAIDAH AL-JARRAH

(meninggal dunia pada tahun 18H bersamaan 639M)
Beliau adalah Amir bin Abdullah , seorang sahabat dari kalangan Quraisy yang merupakan salah seorang daripada sepuluh orang yang telah dijamin dapat memasuki syurga, juga merupakan pemegang amanah kepada umat ini. Beliau telah turut serta dalam semua peperangan. Beliau juga merupakan salah seorang daripada pimpinan tentera semasa pembukaan negeri Syam dan telah membunuh bapanya yang berada dalam barisan tentera Musyrikin. Beliau meninggal dunia kerana penyakit taun yang merebak di Amwas(sebuah tempat di palestin).

AZ-ZUBIR AL-AWWAM

(meninggal dunia pada tahun 36H bersamaan 656M)
Beliau adalah seorang sahabat daripada kalangan Quraisy, sepupu Nabi s.a.w. yang merupakan penyokong kuat baginda. Beliau adalah antara salah seorang daripada sepuluh orang yang telah dijanjikan masuk syurga. Beliau telah turut serta dalam semua peperangan.

SAAD BIN ABI WAQQAS

(meninggal dunia pada tahun 55H bersamaan 675M)
Adalah seorang sahabat berbangsa Quraisy daripada kaum Zahri, beliau merupakan salah seorang yang telah dijanjikan masuk syurga. Beliau telah memimpin tentera dalam pembukaaan Farsi dan telah mengalahkan Rastam dalam peperangan al-Qadisiah. Beliau telah membina bandar Kufah.

TALHAH BIN UBAIDAH

(meninggal dunia pada tahun 36H bersamaan 656M)
Beliau adalah Talhah bin Ubaidillah bin Othman bin Kaab bin Saad, merupakan salah seorang yang dijanjikan syurga. Dalam Perang Uhud, beliau melindungi baginda dengan dirinya sendiri(tangannya) dari terkena panah sehingga lumpuh jari-jarinya.beliau meninggal dunia terkena panah pada peperangan Jamal.

STRIVE FOR MARDHATILLAH

pohonlah keringanan dan kemudahan

STRIVE FOR MARDHATILLAH

ya ALLAH..

TODAY is mORE BETTER THAN YESTERDAY

ku dambakan cintaMU




DAMBA CINTA-MU.....

Tuhanku ampunkanlah segala dosaku
Tuhanku maafkanlah kejahilan hambaMu

Ku sering melanggar laranganMu
Dalam sedar ataupun tidak
Ku sering meninggalkan suruhanMu
Walau sedar aku milikMu

Bilakah diri ini kan kembali
Kepada fitrah sebenar
Pagi ku ingat petang ku alpa
Begitulah silih berganti

Oh Tuhanku Kau pimpinlah diri ini
Yang mendamba cintaMu
Aku lemah aku jahil
Tanpa pimpinan dariMu

Ku sering berjanji depanMu
Sering jua ku memungkiri
Ku pernah menangis keranaMu
Kemudian ketawa semula

Kau Pengasih Kau Penyayang Kau Pengampun
Kepada hamba-hambaMu
Selangkah ku kepadaMu
Seribu langkah Kau pada ku

Tuhan diri ini tidak layak ke syurga Mu
Tapi tidak pula aku sanggup ke neraka Mu

Ku takut kepadaMu
Ku harap jua padaMu
Moga ku kan selamat dunia akhirat
Seperti rasul dan sahabat


STRIVE FOR MARDHATILLAH

tambah pahala or kurangkan pahala??

Assalamualaikum wbkt...
wahai sufi,permata hatiku...

salam ihya' ramadhan..hari ini 16 ogos bersamaan 6 ramadhan..alhamdulillah,sepanjang bulan puasa tuk kali ini segalanya dpermudahkan oleh ALLAH.semoga pertolonganNya sentiasa mengiringi diri ini dan anda dlm apa jua urusan mahupun ibadah kpdnya..tadi terbaca post note daripada fb kawan..makanya,ilmu ini ingin dkongsi bersama agar kita dapat manfaatnya..insyaALLAH..

Antara perkara yang mengurangkan pahala puasa ialah:

# Berpuasa tetapi tidak menunaikan solat.
Mereka sanggup berlapar dahaga tetapi tidak sanggup menunaikan solat. Ada yang berpuasa, tetapi meninggalkan solat atau hanya solat ketika Ramadan saja.

Kita bimbang nanti puasa dan sedekahnya tidak bermanfaat kepadanya kerana solat adalah tiang agama. Ada juga di kalangan kita menyuruh anak berpuasa tetapi membiarkan mereka tidak melakukan solat.

# Tidak menjaga batas agama seperti pergaulan lelaki dan wanita serta menutup aurat.
Kaum lelaki masih berseluar pendek ketika membeli juadah berbuka puasa dan ada wanitanya pula tidak bertudung malah memakai baju tidur kelawar semasa mencari juadah.

Ada juga wanita yang tidak berpuasa kerana uzur syar’i (haid dan nifas) pula tidak menghormati bulan Ramadan kerana berani makan di khalayak tanpa segan silu.

# Menghabiskan masa menonton televisyen & DVD sedangkan Ramadhan yang datang setahun sekali itu patut digunakan bagi memperbaiki amalan serta mengingati kesalahan lalu.

Sepatutnya pada bulan ini kita gandakan bacaan al-Quran, cuba menghafal beberapa surah pendek dan sentiasa pasangkan niat berkhidmat kepada insan lebih memerlukan.

# Merebut peluang mencari duit dengan berniaga tetapi meninggalkan peluang mendapat pahala berganda. Ada di antara kita hanya berniaga sambilan ketika puasa.

Berniaga tidak salah tetapi berniaga sambilan khusus di bulan puasa saja membina perspektif yang lain dan ia memberi kesan terhadap fokus kita pada ibadat puasa.

Kualiti amal kita akan berkurangan kerana tambahan beban tetapi jika kita berjaya bermujahadah dan mengimbangkan antara dwikerjaya tadi dan ibadat, itulah yang terbaik.

# Ramadan adalah bulan ujian terhadap kesabaran dan keampuhan jiwa.
Apabila perut kosong, tekak dahaga dan badan letih kerana puasa, perasaan kita mudah tersentuh dan emosi kita mudah terusik.

Tahap keampuhan kita sangat minimum. Ada antara kita cepat naik darah dan mudah marah. Apabila kita berjaya mengawal kemarahan dan banyak bersabar, kita mendapat ganjaran pahala kerana ’sabar’ yang berganda. Jika sebaliknya kita hanya akan dapat lapar, letih , dahaga dan permusuhan sesama insan.

# Membazir ketika berbuka puasa disebabkan nafsu membeli tinggi.
Semuanya dirasakan hendak dibeli tetapi apabila tiba masa berbuka, makanan yang dibeli tidak dihabiskan.

# Tidak mengeluarkan zakat fitrah bukan kerana tidak mampu tetapi kurang pendedahan terhadap betapa pentingnya zakat dan kewajipan membayar zakat.
Ada yang tidak tahu di mana hendak membayar zakat fitrah, walhal setiap masjid dan kaunter AXS ada menyediakan tempat pembayaran zakat. Mungkin kerana nilainya terlalu sedikit kita mengambil ringan mengenainya.

# Hanya puasa makan dan minum saja tetapi tidak menjaga anggota pancaindera seperti mata, lidah dan telinga ketika berpuasa.

Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: "Barang siapa tidak meninggalkan ucapan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak mengharapkan puasanya dari makan dan minum." (Hadis riwayat Al-Bukhari)

# Tidak mahu bersahur boleh mengurangkan berkat dan pahala puasa kerana tidak menurut wasiat Rasulullah s.a.w. yang bersabda maksudnya: “Sahurlah kamu kerana dalam sahur itu ada berkat." (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim)

Abu Hurairah berkata, Sabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud: "Sebaik-baik makanan sahur bagi orang mukmin adalah kurma." (Hadis riwayat Ibnu Hibban & Baihaqi)

Semoga kita dapat memperbaiki amalan puasa dan menjadikan puasa kita di Ramadhan kali ini lebih baik dari tahun tahun lalu.


STRIVE FOR MARDHATILLAH
p/s:sufi,andai diri ini jarang bersamamu tika bulan ramadhan ini,ketahuilah bahawa ku sedang berusaha mencari yang pasti..maaf yer sufi..

Aug 13, 2010

ALLAH...

ALLAH,ampuni aku...Rahmati lah hidupku...Jangan Engkau jauh dariku walau sekelip mata pun ya ALLAH..redhakanlah dlm setiap urusanku...ameen.......

STRIVE FOR MARDHATILLAH

Mawar itu berduri

Bismillahirrahmanirrahim...



Jadilah Bunga Mawar yang indah berpagarkan duri,


Jangan biarkan dirimu menjadi sebarangan bunga yang tetap juga indah tetapi sayang tidak berduri..


Apabila tiada duri,


tiada lagi benteng yang boleh melindungi keindahan si bunga daripda sewenang-wenangnya didekati sang kumbang.


Lantas, tercemarlah keindahan dan murah nilainya.


Duri mawar itulah ditasybihkan dengan perbatasan aurat,


akhlak Al Quran yg agung dan mulia.


Dengan pagaran duri itu,


kilauan warnanya semakin memancar indah dan harum aromanya menyelinap di segenap naluri yang mengundang kekaguman di hati sang kumbang sehinggakan sang kumbang berfikir berapa kali untuk mendekatinya serta sentiasa menghormati akan diriNya ."

STRIVE FOR MARDHATILLAH

Aug 12, 2010

TUBUH WANITA : HAK SIAPA??????????


"Assalamualaikum", tegur seorang pak cik pada seorang wanita di bus stop. "waalaikummussalam",jawab wanita berkenaan. " anak, kenapa pakai pakaian macamni, dengan ketatnya, nipisnya, jarangnya....kan elok kalau pakai baju kurung ke, jubah ke".soal pak cik berkenaan."eleh, ini kan tubuh saya, suka hati saya la nak buat apa!" jeritwanita muda berkenaanlalu meninggalkan pak cik itu.


Untuk perkongsian bersama, tubuh ini adalah pinjaman sahaja dan bukan hak milik kita. Jika hak milik kita, kita boleh mematikannya dan menghidupkannya semula sesuka hati kita, sama seperti kereta 'remote control' milik anak kita. Kita boleh dengan sesuka hati sahaja menggayakannya dan menggunakannya, bila habis bateri pula boleh diisi semula dan berjalan lagi dan lagi.


Sebab itu juga kita tidak dibenarkan oleh Islam dan juga undang-undang untuk menjual sepotong tangan, sebiji jantung, sebiji kepala kita kepada orang lain sesuka hati.


Tubuh yang kita miliki ini bukan demikian, ia mesti digayakan menurut kehendak pemiliknya iaitu Allah SWT. Islam memang memberikan kebebasan dalam pakaian tetapi tidak terbuka begitu sahaja, ia terikat dengan hak dan ketetapan yang ditentukan oleh Allah dan RasulNya.


Justeru bagi sesiapa yang punyai iman, hak kebebasannya untuk memilih apa jua jenis pakaiannya adalah tertakluk kepada displin pakaian yang ditentukan oleh Allah dan RasulNya.


Berdasarkan hak tersebut, wanita dan lelaki yang masih ada keimanan terhadap Allah dan rasulNya serta hari kematian dan balasannya, mereka tidak boleh melanggar hak Allah.

Ciri-ciri pakaian menutup aurat :



1) Pakaian itu mesti-lah menutup aurat , sebagaimana yang di-kehendaki syrari'at Islam

2) Tudung kepala, hendak-lah di-labuhkan sehingga ke-paras bawah dada.
Bersarung kaki / berstokin untuk menutup aurat bahagian kaki.

3) Pakaian tidak terlalu nipis, ketat dan sempit.

4) Warna pakaian suram atau gelap seperti kelabu, hitam, biru tua, hijau tua. Tidak boleh
berwarna-warni, berbunga-bunga menarik dan tabarruj.

5) Pakaian tidak di-kenakan wangi-wangian , kecuali ketika bersama suami di-rumah.

6) Tidak berhias-hias, bermake-up, bergincu bibir ketika keluar rumah, kecuali bersama suami di rumah. Juga tidak bergelang-jurai emas, ketika keluar rumah semacam hendak menunjuk-nunjuk.

7) Pakaian tidak menyerupai kaum lelaki ataupun wanita kafir / musyrik.

8) Jika keluar berjalan jangan-lah memakai kasut bertumit, sehingga berberbunyi keletok-keletok yang boleh mengganggu ketenteraman kaum lelaki.

9) Jika berjalan , jangan di-lenggang-lenggokkan badan serta gaya berjalan yang juga boleh mengganggu ketenteraman kaum lelaki.

Aug 11, 2010

SURAT DARI CALON SUAMI



Assalammu'alaikum Wr... Wb...
Apa kabar calon istriku? Hope u well and do take care...
Allah selalu bersama kita

Ukhtiku...
Masihkah menungguku...?
Hm... menunggu, menanti atau whatever-lah yang sejenis dengan itu kata orang membosankan. Benarkah?!
Menunggu...
Hanya sedikit orang yang menganggapnya sebagai hal yang 'istimewa'
Dan bagiku, menunggu adalah hal istimewa
Karena banyak manfaat yang bisa dikerjakan dan yang diperoleh dari menunggu
Membaca, menulis, diskusi ringan, atau hal lain yang bermanfaat
Menunggu bisa juga dimanfaatkan untuk mengagungkan-Nya,
melihat fenomena kehidupan di sekitar tempat menunggu,
atau sekadar merenungi kembali hal yang telah terlewati
Eits, bukan berarti melamun sampai angong alias ngayal dengan pikiran kosong
Karena itu justru berbahaya, bisa mengundang makhluk dari 'dunia lain' masuk ke jiwa

Banyak hal lain yang bisa kau lakukan saat menunggu
Percayalah bahwa tak selamanya sendiri itu perih
Ngejomblo itu nikmat, jenderal!
Ups, itu judul tulisanku beberapa waktu lalu
Bahwa di masa penantian, kita sebenarnya bisa lebih produktif
Mumpung waktu kita masih banyak luang
Belum tersita dengan kehidupan rumah tangga
Jadi waktu kita untuk mencerahkan ummat lebih banyak
Karena permasalahan ummat saat ini pun makin banyak
Karenanya wahai bidadari dunia...

Maklumilah bila sampai saat ini aku belum datang
Bukan ku tak ingin, bukan ku tak mau, bukan ku menunda
Tapi persoalan yang mendera bangsa ini kian banyak dan kian rumit
Begitu banyak anak tak berdosa yang harus menderita karena busung lapar, kurang gizi, lumpuh layuh hingga muntaber
Belum lagi satu per satu kasus korupsi tingkat tinggi yang membuktikan bahwa negeri ini 'sarang tikus'

Ditambah lagi bencana demi bencana yang melanda negeri ini
Meski saat ini hidup untuk diri sendiri pun rasanya masih sulit
Namun seperti seorang ustadz pernah mengatakan bahwa hidup untuk orang lain adalah sebuah kemuliaan Memberi di saat kita sedang sangat kesusahan adalah pemberian terbaik
Bahwa kita belumlah hidup jika kita hanya hidup untuk diri sendiri

Ukhtiku...
Di mana pun engkau sekarang, janganlah gundah, janganlah gelisah
Telah kulihat wajahmu dan aku mengerti,
betapa merindunya dirimu akan hadirnya diriku di dalam hari-harimu
Percayalah padaku aku pun rindu akan hadirmu
Aku akan datang, tapi mungkin tidak sekarang
Karena jalan ini masih panjang
Banyak hal yang menghadang
Hatiku pun melagu dalam nada angan
Seolah sedetik tiada tersisakan
Resah hati tak mampu kuhindarkan
Tentang sekelebat bayang, tentang sepenggal masa depan
Karang asaku tiada 'kan terkikis dari panjang jalan perjuangan, hanya karena sebuah kegelisahan
Lebih baik mempersiapkan diri sebelum mengambil keputusan
Keputusan besar untuk datang kepadamu


Ukhtiku...
Jangan menangis, jangan bersedih, hapus keraguan di dalam hatimu
Percayalah pada-Nya, Yang Maha Pemberi Cinta,
bahwa ini hanya likuan hidup yang pasti berakhir
Yakinlah...saat itu pasti 'kan tiba
Tak usah kau risau karena makin memudarnya kecantikanmu
Karena kecantikan hati dan iman yang dicari
Tak usah kau resah karena makin hilangnya aura keindahan luarmu
Karena aura keimananlah yang utama
Itulah auramu yang memancarkan cahaya syurga,
merasuk dan menembus relung jiwa


Wahai perhiasan terindah...
Hidupmu jangan kau pertaruhkan, hanya karena kau lelah menunggu. Apalagi hanya demi sebuah pernikahan. Karena pernikahan tak dibangun dalam sesaat, tapi ia bisa hancur dalam sedetik. Seperti Kota Iraq yang dibangun berpuluh tahun, tapi bisa hancur dalam waktu sekian hari.
Jangan pernah merasa, hidup ini tak adil
Kita tak akan pernah bisa mendapatkan semua yang kita inginkan dalam hidup
Pasrahkan inginmu sedalam qalbu, pada tahajjud malammu
Bariskan harapmu sepenuh rindumu, pada istikharah di shalat malammu
Pulanglah pada-Nya, ke dalam pelukan-Nya
Jika memang kau tak sempat bertemu diriku,
sungguh...itu karena dirimu begitu mulia, begitu suci
Dan kau terpilih menjadi Ainul Mardhiyah di jannah-Nya

Ukhtiku...
Skenario Allah adalah skenario terbaik
Dan itu pula yang telah Ia skenariokan untuk kita
Karena Ia sedang mempersiapkan kita untuk lebih matang,
merenda hari esok seperti yang kita harapkan nantinya
Untuk membangun kembali peradaban ideal seperti cita kita

Ukhtiku...
Ku tahu kau merinduiku, bersabarlah saat indah 'kan menjelang jua
Saat kita akan disatukan dalam ikatan indah pernikahan
Apa kabarkah kau disana?
Lelahkah kau menungguku berkelana?
Lelahkah menungguku kau disana?
Bisa bertahankah kau disana?
Tetap bertahanlah kau disana...
Aku akan segera datang, sambutlah dengan senyum manismu
Bila waktu itu telah tiba,
kenakanlah mahkota itu,
kenakanlah gaun indah itu...
Masih banyak yang harus kucari, 'tuk bahagiakan hidup kita nanti...

Ukhtiku...
Malam ini terasa panjang dengan air mata yang mengalir
Hatiku terasa kelu dengan derita yang mendera,
kutahan derita malam ini sambil menghitung bintang
Cinta membuat hati terasa terpotong-potong
Jika di sana ada bintang yang menghilang,
mataku berpendar mencari bintang yang datang
Kalau memang kau pilihkan aku, tunggu sampai aku datang...

Ku awali hariku dengan tasbih, tahmid dan shalawat
Dan mendo'akanmu agar kau selalu sehat, bahagia,
dan mendapat yang terbaik dari-Nya
Aku tak pernah berharap, kau 'kan merindukan keberadaanku yang menyedihkan ini
Hanya dengan rasa rinduku padamu, kupertahankan hidup
Maka hanya dengan mengikuti jejak-jejak hatimu, ada arti kutelusuri hidup ini
Mungkin kau tak pernah sadar betapa mudahnya kau 'tuk dikagumi
Akulah orang yang 'kan selalu mengagumi, mengawasi, menjaga dan mencintaimu

Ukhtiku...
Saat ini ku hanya bisa mengagumimu,
hanya bisa merindukanmu
Dan tetaplah berharap, terus berharap
Berharap aku 'kan segera datang
Jangan pernah berhenti berharap,
Karena harapan-harapanlah yang membuat kita tetap hidup
Bila kau jadi istriku kelak,
jangan pernah berhenti memilikiku
dan mencintaiku hingga ujung waktu
Tunjukkan padaku kau 'kan selalu mencintaiku
Hanya engkau yang aku harap
Telah lama kuharap hadirmu di sini
Meski sulit, harus kudapatkan
Jika tidak kudapat di dunia...
'kan kukejar sang Ainul Mardhiyah yang menanti di surga
Ku akui cintaku tak hanya hinggap di satu tempat,
aku takut mungkin diriku terlalu liar bagimu
Namun sejujurnya, semua itu hanyalah persinggahan egoku,
pelarian perasaanku
dan sikapmu telah meluluhkan jiwaku
Waktu pun terus berlalu dan aku kian mengerti...
Apa yang akan ku hadapi
Dan apa yang harus kucari dalam hidup
Kurangkai sebuah tulisan sederhana ini,
untuk dirimu yang selalu bijaksana
Aku goreskan syair sederhana ini,
untuk dirimu yang selalu mempesona
Memahamiku dan mencintaiku apa adanya
Semoga Allah kekalkan nikmat ini bagiku dan bagimu

Semoga...
Kau terindah di antara bunga yang pernah aku miliki dahulu
Kau teranggun di antara dewi yang pernah aku temui dahulu
Kau berikan tanda penuh arti yang tak bisa aku mengerti
Kau bentangkan jalan penuh duri yang tak bisa aku lewati
Begitu indah kau tercipta bagi Adam
Begitu anggun kau terlahir sebagai Hawa
Kau terindah yang pernah kukagumi meski tak bisa aku miliki
Kau teranggun yang pernah kutemui meski tak bisa aku miliki
......



(Dewi Khayalan - Daun Band)
Ya Allah...
ringankanlah kerinduan yang mendera
kupanjatkan sepotong doa setiap waktu,
karena keinginan yang menyeruak di dalam diriku
Ya Allah...
ampuni segala kekhilafan hamba yang hina ini
ringankan langkah kami
beri kami kekuatan dan kemampuan
tuk melengkapkan setengah dien ini,
mengikuti sunnah RasulMu
jangan biarkan hati-hati kami
terus berkelana tak perpenghujung
yang hanya sia-sia dengan waktu dan kesempatan
yang telah Engkau berikan
Aamiin...
Wassalamu'alaikum Wr... Wb...
Penuh Cinta Selalu Untuk Selamanya, Fillah...

kalau dahi tidak mencecah sejadah..

terlintas puisi yg sering didengar d radio IKIM..
sekadar renungan bersama agar tidak alpa kenikmatan dunia

Bersihkanlah dirimu sebelum kamu dimandikan
Berwudhu'lah kamu sebelum kamu diwudhu'kan
Dan solatlah kamu sebelum kamu disolatkan
Tutuplah 'auratmu sebelum 'auratmu ditutupkan
Dengan kain kafan yang serba putih


Pada waktu itu tidak guna lagi bersedih
Walaupun orang yang hadir itu merintih
Selepas itu kamu akan diletak di atas lantai
Lalu dilaksanakanlah solat Jenazah
Dengan empat kali takbir dan satu
salam Berserta Fatihah,
Selawat dan doa Sebagai memenuhi
tuntutan Fardhu Kifayah

Tapi apakah empat kali
takbir itu dapat menebus
Segala dosa meninggalkan solat
sepanjang hidup?


Apakah solat Jenazah yang
tanpa rukuk dan sujud
Dapat membayar hutang rukuk dan
sujudmu yang telah luput?

Sungguh tertipulah dirimu jika
beranggapan demikian
Justeru ku menyeru sekelian Muslimin
dan Muslimat
Usunglah dirimu ke tikar solat
Sebelum kamu diusung ke liang lahad
Menjadi makanan cacing dan makanan ulat
Iringi dirimu ke masjid
Sebelum kamu diiringi ke Pusara


Tangisilah dosa-dosamu di dunia
Kerana tangisan tidak berguna
di alam baqa'
Sucikanlah dirimu sebelum kamu disucikan
Sedarlah kamu sebelum kamu disedarkan
Dengan panggilan 'Izrail yang menakutkan

Berimanlah kamu sebelum kamu ditalkinkan
Kerana ianya berguna untuk yang tinggal
Bukan yang pergi


Beristighfarlah kamu
sebelum kamu diistighfarkan
Namun ketika itu istighfar tidak
menyelamatkan

Ingatlah di mana saja kamu berada
Kamu tetap memijak bumi Tuhan
Dan dibumbungi dengan langit Tuhan
Serta menikmati rezeki Tuhan


Justeru bila Dia menyeru,
sambutlah seruan-Nya
Sebelum Dia memanggilmu buat kali yang
terakhirnya
Ingatlah kamu dahulu hanya setitis air
yang tidak bererti
Lalu menjadi segumpal darah
Lalu menjadi seketul daging
Lalu daging itu membaluti tulang
Lalu jadilah kamu insan yang mempunyai
erti


Ingatlah asal usulmu yang tidak
bernilai itu
Yang kalau jatuh ke tanah
Ayam tak patok itik tak sudu
Tapi Allah mengangkatmu ke suatu mercu
Yang lebih agung dari malaikat

Lahirmu bukan untuk dunia
Tapi gunakanlah ia buat melayar
bahtera akhirat
Sambutlah seruan 'Hayya 'alas Solaah'
Dengan penuh rela dan bersedia
Sambutlah seruan 'Hayya 'alal Falaah'
Jalan kemenangan akhirat dan dunia


Ingatlah yang kekal ialah amal
Menjadi bekal sepanjang jalan
Menjadi teman di perjalanan
Guna kembali ke pangkuan Tuhan
Pada hari itu tiada berguna harta,
Takhta dan putera Isteri,
kad kredit dan kereta Kondominium,
saham dan niaga

Kalau dahi tak mencecah sejadah di dunia.

STRIVE FOR MARDHATILLAH


Aug 10, 2010

Solat terawih dan solat witir

Sempena bulan ramadhan yang mulia ini marilah kita sama-sama mengimarahkannya dengan melakukan ibadat2 yg telah dianjurkan kpd kita..sperti yg kita sedia maklum,solat terawih adalah solat yg sentiasa dilakukan ketika waktu bulan ramadhan..oleh itu,marilah kita mempelajari dan refresh apa yg telah kita tinggalkan setahun yg lalu..insyaALLAH...

SOLAT TERAWIH.

Lafaz niat Solat Terawih: ( Solat sendiri)

Usolli Sunnatal Taraawihi Rak’ataini Lilaahi Ta’ala, Allahu Akhbar

Sahaja aku solat sunat Tarawih dua rakaat kerana Allah Ta’ala


atau berimam/makmum

Sahaja aku solat sunat Tarawih dua rakaat(Imam atau makmum) kerana Allah Ta’ala

Hukum – Sunat muakkad (sunat yang sangat dituntut)
Bilangan Rakaat:
- 8 rakaat dan ditambah 3 rakaat sembahyang witir
- 20 rakaat dengan ditambah dengan 3 rakaat sembahyang witir.
Cara Solat Tarawih:
- Waktunya selepas menunaikan sembahyang Fardhu Isyak
- Biasanya selepas jemaah selesai menunaikan solat sunat dua rakaat selepas solat Isyak
- Ditunaikan dengan kumpulan dua rakaat, pada tiap-tiap satu kali takbiratul-ihram
- Ada juga dengan 2 kali 4 rakaat masing² dengan sekali salam setiap selesai 4 rakaat

Rukun sembahyang sunat Tarawih ini sama sahaja dengan rukun sembahyang yang lain.


SOLAT SUNAT WITIR


Witir itu maknanya ganjil, yakni tidak genap bilangan rakaatnnya. Ulamak bersepakat bahawa waktu solat sunat witir itu ialah selepas solat Isyak hingga sampai fajar. Ini berdasarkan keterangan hadis riwayat daripada Abu Tamin Al-Jaisyani yang antara maksudnya:

Rasulullah bersabda : ” Sesungguhnya Allah memberikan tambahan kepadamu suatu solat, iaitu solat witir. Maka kerjakanlah solat itu antara solat Isyak dan hingga ke solat fajar “

Setelah menunaikan Solat Fardhu Isyak dan setelah solat sunat badiahnya maka sebaiknya lakukan Solat Sunat Witir. Paling kurang satu rakaat atau tiga rakaat dengan dua salam. Dan seafdal-afdalnya 11 rakaat .

Lafaz niat :


Usolli Sunnatal Witri Rak’ataini Lilaahi Ta’ala, Allahu Akhbar
“Sahaja aku Solat Sunat Witir, dua rakaat kerana Allah Ta’ala”

Rakaat pertama ucaplah Al-Fatihah dan surah Al-A’la .

Pada rakaat kedua baca al-Fatihah dan surah Al-Kafirun .

Setelah memberi salam,berdiri lagi dan lakukan satu rakaat witir .

Lafaz niat

Usolli Sunnatal Witri Rak atan Lillaahi Ta’ala, Allahu Akhbar
“Sahaja aku solat sunat witri satu rakaat kerana Allah Ta’ala .

Baca Al-Fatihah dan selepas itu baca surah Al-Ikhlas,An Nas dan Al Falaq .

Bila mendirikan Solat sunat Witir 11 rakaat, maka hendaklah dilakukan setiap dua rakaat dengan satu salam dan satu rakaat lagi dengan satu salam , jadi jumlah seluruhnya enam salam

Solat Sunat Witir dalam bulan Ramadan (bulan puasa) iaitu selepas 15 Ramadan disunatkan mengucapkan doa Qunut pada rakaat terakhir iaitu setelah bangun dari ruku’ :

Selepas itu berdoalah tiga kali:


Ertinya: “Ya Allah aku berlindung dengan keredhoaanMu dari kemurkaanmu dari siksaanmu dan aku berlindung denganmu dari tidak mampu memujimu seperti engkau memuji dirimu “

STRIVE FOR MARDHATILLAH

wAhai ANakku..



STRIVE FOR MARDHATILLAH

ZZzzz~~



4 PERKARA SEBELUM TIDO

Rasulullah berpesan kepada Aisyah ra : " Ya Aisyah jangan engkau
tidur sebelum melakukan empat perkara, iaitu :

1.Sebelum khatam Al Qur'an.
2.Sebelum membuat para Nabi memberimu syafaat di hari akhir.
3.Sebelum para muslim meredhai kamu.
4.Sebelum kau laksanakan haji dan umrah...

" Bertanya Aisyah :
" Ya Rasulullah .............Bagaimana aku dapat melaksanakan 4
perkara seketika.?"

Rasul tersenyum dan bersabda :
"Jika engkau tidur bacalah : Al Ikhlas tiga kali seakan-akan kau
mengkhatamkan Al Qur'an."

"Membacalah Selawat untuk Ku dan para nabi sebelum aku, maka kami
semua akan memberi syafaat dihari kiamat "

"Beristighfarlah untuk para muslimin maka meraka akan meredhai
kamu."

"Dan perbanyaklah bertasbih,bertahmid,bertahlil,bertakbir maka
seakan-akan kamu telah melaksanakan ibadah haji dan umrah."

STRIVE FOR MARDHATILLAH

sebelum tido...

4 PERKARA SEBELUM TIDO

Rasulullah berpesan kepada Aisyah ra : " Ya Aisyah jangan engkau
tidur sebelum melakukan empat perkara, iaitu :

1.Sebelum khatam Al Qur'an.
2.Sebelum membuat para Nabi memberimu syafaat di hari akhir.
3.Sebelum para muslim meredhai kamu.
4.Sebelum kau laksanakan haji dan umrah...

" Bertanya Aisyah :
" Ya Rasulullah .............Bagaimana aku dapat melaksanakan 4
perkara seketika.?"

Rasul tersenyum dan bersabda :
"Jika engkau tidur bacalah : Al Ikhlas tiga kali seakan-akan kau
mengkhatamkan Al Qur'an."

"Membacalah Selawat untuk Ku dan para nabi sebelum aku, maka kami
semua akan memberi syafaat dihari kiamat "

"Beristighfarlah untuk para muslimin maka meraka akan meredhai
kamu."

"Dan perbanyaklah bertasbih,bertahmid,bertahlil,bertakbir maka
seakan-akan kamu telah melaksanakan ibadah haji dan umrah."

Doa sebelum tido ''bismikallumma ahya waamutu''

selamat malam=)

EKSPERIMEN UTK UJI IMAN

Adakalanya, kita perlu membuat sedikit eksperimen terhadap iman kita. Ujikaji ini tidaklah sesusah mana, akan tetapi ia sangat penting untuk tujuan muhasabah diri dan memastikan yg kita boleh ucap kalimah syahadah di akhir kalam. (Actually, tiada siapa yg boleh confirm samada dia boleh mengucap atau tak di akhir hayat nanti) Eksperimen ini hanyalah sebagai satu usaha sahaja.

Mudah-mudahan bila Allah melihat kita bersungguh-sungguh untuk mati dalam iman, maka, Dia akan kasihankan kita, dan mengurniakan kita kebolehan untuk mengucap di akhir kalam.

Ada banyak jenis eksperimen, tapi saya akan ceritakan yang mudah dahulu.

Cara-caranya:

Cuba perhatikan betul-betul. Apakah perkataan spontan yang terkeluar daripada mulut kita sewaktu terkejut , tersepak sesuatu, tersentak, atau yang sewaktu dengannya.

Jika yg keluar daripada mulut kita..perkataan seperti:
“…opocot..pocot”
“..oh mak engkau…nenek..ter-ba-boom”
dll

..maka, kita perlu risau dengan iman kita.

Akan tetapi, jika yg keluar daripada mulut kita perkataan seperti:
“..Allahu akbar..”
“..Allahummasollia’la muhammad”
dll
…insyaAllah, jika kita mati pada hari itu, kita akan dapat sebut kalimah Allah. (Sesungguhnya, semuanya adalah dalam pengetahuan dan kekuasaan Allah. Tiada kepastian tentang perkara ini)

Mati adalah satu kejutan. Tatkala tiba saat itu, secara spontan, kita akan keluarkan apa yang sedang berada dalam hati dan minda kita. Maka sebab itu, eksperimen ini mungkin dapat membantu kita untuk memperbaiki iman.

Jangan lihat pada iman orang lain. Gunakanlah eksperimen ini untuk menguji iman sendiri sahaja.


WALLAHUA'LAM..


STRIVE FOR MARDHATILLAH

air mata itu~~




sufi,teman akrabku..
~~~Beberapa kali airmata tidak dapat diseka dari pelupuk mata. Ampunkan hambaMu Ya Allah! Mungkin ada perlakuan yang tidak patut aku lakukan selama ini hingga menyebabkan aku berperasaan begini. Sayu dan pelbagai perasaan masih lagi bersarang di hati..

la tahzan ya a'bdillah...

STRIVE FOR MARDHATILLAH

Aug 8, 2010

~~bicara sufiameera~

salam sayang sufi..

inginku berkongsi,

Jalan Bahagia Hanya Satu, Iaitu Menuju Illahi...Semakin Jauh Kita Lari, Semakin kusut Hati dan kehidupan, Kerana itu...Kembali mencari diri di jalan Illahi, adalah ubat resah dan gelisah...Datanglah...Allah Menanti dengan kasih sayang dan ampunan yang tidak bertepi....Kembalilah PadaNya...Kerana Dia Adalah Segala-galanya....







~Bila engkau merasa sedih pada dunia, bila kau rasa tak ada yang peduli padamu…
Ingatlah, Allah senantiasa berada pada sisi kita… Cinta pada Allah, Untuk Allah adalah sebenar-benarnya cinta yang hakiki…Berserahlah pada Allah, gapailah ketenangan yang tertinggi dengan menyebut lafadz namanya dalam setiap doa dan munajat hatimu padaNya…
Insya Allah, hidup akan tenang dan damai selamanya..Allahumma Amiin ya Allah~.





STRIVE FOR MARDHATILLAH

malu seorang wanita~~





Rasa MALU..
Yang seharusnya ada pada setiap wanita..

Rasa MALU..
Yang seharusnya menjadi benteng maruah kita..

Rasa MALU..
Juga yang seharusnya menyedarkan kita akan siapa diri kita..

Jadinya..
Setiap langkahmu selama ini..
Tanpa rasa takut padaNya..
Tanpa rasa berdosa padaNya..

Apa masih tidak cukupkah rasa malu dalam dirimu?
"Sesungguhnya wanita itu aurat. Dan seorang wanita benar-benar keluar dari rumahnya tanpa ada halangan atasnya, lalu syaitan mengangkat pandangan kepadanya seraya berkata, 'Sesungguhnya engkau tidak melewati seseorang melainkan engkau menjadikannya tertarik kepadamu....'" - (HR Thabrani)

Takutlah wahai diriku dan dirimu yang bergelar wanita..
Sesungguhnya engkau umpama bunga..
Yang mungkin baru berputik menunjukkan warna..
Merah, biru, kuning, apa sahaja..

Tapi awas!
Kuntuman yang sedang mekar..
Turut bersamanya haruman yang tersebar..
mungkin saja dirimu tidak sedar..

Engkau tidak bersendirian..
Sebenarnya engkau diperhatikan..
Dek kumbang yang berpergian..
Mencari tempat persinggahan..

Lebih ku khuatiri..
Dirimu dihampiri..

Engkau kemudiannya lupa membina bentengmu..
Yakni rasa MALU dengan sang kumbang yang menghampirimu..

Juga ku khuatiri..
Pabila dirimu dihampiri..
Kau semakin lupakan diri..
Membiarkan dirimu disinggahi..

Wahai diriku dan dirimu yang bergelar wanita..
Sedarlah.. Dirimu di dalam pengawasanNya..
Engkau bukan Khadijah wanita mulia..
Engkau juga bukan Aisya Humaira..
Apatah lagi rabiah kekasihNya..

Engkau hanya insan biasa..
Umpama bunga..
Mudah saja dipetik kelopaknya..
Seandainya tak dipagari malu,
Kan mudah juga layu..

Wahai saudariku..
Aku malu..
Pada diriku..
Pada dirimu..

Ya Allah..
Aku juga rasa malu..
Malu kerna aku lupa untuk malu,
Malu yang seharusnya hanya padaMu..

Tahukah kamu Rasulullah s.a.w pernah bersabda..
"Wanita itu aurat yang tertutup.."

Maka..

Wahai diriku dan dirimu yang ku kasihi keranaNya..
Tutuplah dirimu dengan pakaian malumu..
Bentengilah dirimu dengan rasa malu..
Lebihkan rasa malumu
Lebih lagi di hadapan Penciptamu..

Saudariku.. Ayuh. Takut padaNya..
Sungguh, kebanyakan 'kayu api' di neraka adalah golongan kita..
Ini satu peringatan.. Buat diriku dan kita semua..
Bismillahirrahmanirrahim..

Ya Allah.. Peliharalah aku..
Janganlah Kau menghukumku pabila aku tidak melakukan
apa yang ku katakan..
Ya Allah.. Peliharalah aku..
Sungguh Kau Maha Mengetahui akan apa yang ku usahakan..
Sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa
telah ku usahakan apa yang ku katakan..
Kerna Kau juga menyaksikan
Betapa aku bersungguh mengusahakan apa yang aku katakan..
Maka dengan itu..
Ampunilah aku atas segala kekhilafan..
Amin ya Rabbal 'alamin..



Wasalam..
STRIVE FOR MARDHATILLAH

peribadi soleh-solehah..anda dan saya mampu milikinya!!

Em... Zaman ini, zaman yang penuh dengan fitnah terhadap kita semua... maksiat dan kerosakan sangat berleluasa... wanita dan lelaki kelihatan sama sahaja, tiada jurang pembeza yang ketara lagi.

Pakaian? Em, kelihatan seakan-akan sama saja. Agama? Em, entah... macam mereka dah tak peduli je... ada masa ke nak fikir pasal agama ni?

Em, kerana apa yer? Kerana lenyapnya peribadi soleh dan solehah agaknya...

Ku tinjau-tinjau,

Tak kira jantina, ada saja di mana-mana. Bersesak-sesak di pasar? Yup, ada... ramai sangat... di pawagam? Yup, ramai juga... em, di tempat melepak dan restoran? Lagi ramai! Laki dan wanita, campur aje... Em, di pesta buku pulak? Em, alhamdulillah masih ramai (harap-harap tidak silap beli buku)... em, di masjid? ...sedih, tak ramai, sikit sangat. Di kuliah-kuliah ilmu? Macam dah tak minat jer nak datang...

Ya Allah,

Sukarnya mencari wanita yang solehah...

Manakala bagi wanita, sukarnya mencari lelaki yang soleh...

Aii... iyeke?

Kesiannya anda sekalian... yang lelaki susah nak cari yang solehah...

Yang wanita pulak, susahnya nak mencari yang soleh!

Hehe... teringat cabaran sahabat-sahabiyah yang baru grad yang duk tengah sibuk nak cari calon pasangan suami atau isteri...

Ke mana sang soleh-solehah menghilang yer?

Takkan pupus kot?

Takdelah... mana boleh pupus pulak...

Takkan pupus punya,

Hai sahabat, kalaulah anda yang jadi soleh, tak kan timbul lagi perkara ni... so, senanglah si solehah nak cari anda... so, persoalannya andalah yang kena mulakan... kena ada mahu... letakkan iltizam...

Then, muslimat... macam mana dengan anda? Takkan nak suruh lelaki je yang mula dulu? Anda bagaimana? Bila nak mula? Tak adillah sebelah pihak jer...

Ingat... anda kena mula juga...

Anda perlu tahu, orang yang soleh akan mencari wanita yang solehah. Tak nak lah wanita yang diluar standard solehah! Lelaki soleh... tentu mahu pasangannya wanita solehah! Ha, barulah kena kan?

So, sebagai kesimpulan...

Anda-anda semualah yang kena mulakan...

So, jom berlumba-lumba jadi insan soleh-solehah... bukan kerana nak cari pasangan yer? Tapi, mestilah kerana Allah... then, insyaAllah, tenang jiwa anda... damai...

Bersama redha Ilahi pastinya...

Insan soleh-solehah pun akan datang cari anda...

Emm.. jangan berlumba-lumba jadi mat rempit pulak yer... maklumlah, mat rempit pun dah tukar profession... dah jadi penerjun di kutub utara tu! So, anda bila lagi? Jom lah jadi insan soleh-solehah... insan yang mulia di sisi Allah mahupun manusia...

Ok?

Em, wahai insan yang bernama wanita... sahabat yang bergelar lelaki... jangan buang masa... marilah kita check or semak semula, apa dia prinsip soleh-solehah tu yer?

Ada ker dalam diri kita prinsip-prinsip tu? Ade ke personaliti soleh-solehah tu pada kita?

Takkan sikit pun tak ada?

Sedihnya kalau tak ada... rugilah anda nanti...

Baik cepat-cepat setelkan! Jangan lambat...

Em... sebagai basic... mulakanlah dengan mengenali asas-asas Islam... iman mesti mau dijaga. Lakukanlah solat dengan sempurna - cukup lima waktu, tonjolkan imej-imej insan yang Islami...

Di samping lakukan solat sempurna... tambahkanlah sedikit-demi-sedikit solat-solat sunat...

Then, belajar-belajarlah praktikkan personaliti (adab-adab) insan soleh-solehah.. Em, mulakanlah dengan memakai pakaian yang sopan, bertingkah-laku dengan baik dan jauhi perkara-perkara yang tidak berfaedah.

Yang solehah, tinggalkanlah pakaian-pakaian sempit tu! Belajar-belajarlah pakai tudung. Cari baju yang labuh... Kasi tutup lebih rapat dan sempurna daripada biasa. Jangan beri orang tengok percuma lagi. Barulah nampak yang diri anda tu mahal dan bukan bahan lelongan free-show. Orang lelaki pasti rasa insaf dan tunduk malu bila tengok anda nanti..

Em, seterusnya... perlu difahami, bahawa... semua tu perlukan bimbingan ilmu yang jelas...

Jadi, jangan lupa selalu-selalukanlah hadir ke majlis-majlis dan kuliah-kuliah ilmu...

Amal tanpa ilmu, takut-takut tersesat pulak nanti... Niat di hati nak jadi baik, lain pulak jadinya nanti...

Jadi... untuk menjadi insan soleh-solehah... anda perlukan ilmu...

Banyakkanlah membaca... di samping jangan lupa mendapatkan bimbingan... supaya tak tersalah ilmu pulak karang!

Em... susah ke?

Senang je ni... basic semua ni...

InsyaALLAH... anda mampu lakukan... ingat! Anda perlu mulakan... jangan biarkan golongan yang tidak soleh-solehah bertambah di luar sana. Sesak nafas kan kita tengok!!!

Bukan kesan baik yang terhasil... bukan sahaja manusia yang susah...

Haiwan dan tumbuhan, malahan objek-objek tak bernyawa pun menerima akibatnya...

Kalau perbuatan tu dah dilarang oleh agama, tak mungkinlah ia wajar lagi dipandang baik, dan mustahillah kesannya akan baik dan disenangi...

Ayuh... tanamkan azam, tambahkan ilmu, tingkatkan amalan, tunjukkan personaliti Islami... bergerak ke arah peribadi insan soleh-solehah...

Ø¥ِÙ†َّ Ø£َÙƒْرَÙ…َÙƒُÙ…ْ عِÙ†ْدَ اللَّÙ‡ِ Ø£َتْÙ‚َاكُÙ…ْ Ø¥ِÙ†َّ اللَّÙ‡َ عَÙ„ِيمٌ Ø®َبِيرٌ (١٣)

Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang Yang lebih taqwanya di antara kamu, (bukan Yang lebih keturunan atau bangsanya). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha mendalam pengetahuannya (akan keadaan dan amalan kamu). (al-Hujuraat: 13)

An-Nawawi 2007
http://an-nawawi.blogspot.com/

STRIVE FOR MARDHATILLAH

Aug 7, 2010

AKAN TERJADI KER 2050??



Assalamualaikum wbkt....
semasa melawat blog rakan yang lain,ana terjumpa satu artikel ini..makanya,ana copy n paste untuk manfaat bersama...semoga timbul rase kesedaran dalam diri untuk kebaikan bersama..insyaALLAH..

Kepada Yth Manusia Di Tahun 2009

Aku hidup di tahun 2050. Aku berumur 50 tahun, tetapi kelihatan seperti sudah 85 tahun. Aku mengalami banyak masalah kesehatan, terutama masalah ginjal karena aku minum sangat sedikit air putih. Aku fikir aku tidak akan hidup lama lagi. Sekarang, aku adalah orang yang paling tua di lingkunganku, Aku teringat disaat aku berumur 5 tahun semua sangat berbeda, masih banyak pohon di hutan dan tanaman hijau di sekitar, setiap rumah punya halaman dan taman yang indah, dan aku sangat suka bermain air dan mandi sepuasnya. Sekarang, kami harus membersihkan diri hanya dengan handuk sekali pakai yang di basahi dengan minyak mineral. Sebelumnya, rambut yang indah adalah kebanggaan semua perempuan. Sekarang, kami harus mencukur habis rambut untuk membersihkan kepala tanpa menggunakan air. Sebelumnya, ayahku mencuci mobilnya dengan menyemprotkan air langsung dari keran ledeng. Sekarang, anak-anak tidak percaya bahwa dulunya air bisa digunakan untuk apa saja. Aku masih ingat seringkali ada pesan yang mengatakan: “JANGAN MEMBUANG BUANG AIR” Tapi tak seorangpun memperhatikan pesan tersebut. Orang beranggapan bahwa air tidak akan pernah habis karena persediaannya yang tidak terbatas. Sekarang, sungai, danau, bendungan dan air bawah tanah semuanya telah tercemar atau sama sekali kering. Pemandangan sekitar yang terlihat hanyalah gurun-gurun pasir yang tandus. Infeksi saluran pencernaan, kulit dan penyakit saluran kencing sekarang menjadi penyebab kematian nomor satu. Industri mengalami kelumpuhan, tingkat pengangguran mencapai angka yang sangat dramatik. Pekerja hanya dibayar dengan segelas air minum per harinya. Banyak orang menjarah air di tempat-tempat yang sepi. 80% makanan adalah makanan sintetis. Sebelumnya, rekomendasi umum untuk menjaga kesehatan adalah minum sedikitnya 8 gelas air putih setiap hari. Sekarang, aku hanya bisa minum setengah gelas air setiap hari. Sejak air menjadi barang langka, kami tidak mencuci baju, pakaian bekas pakai langsung dibuang, yang kemudian menambah banyaknya jumlah sampah. Kami menggunakan septic tank untuk buang air, seperti pada masa lampau, karena tidak ada air. Manusia di jaman kami kelihatan menyedihkan: tubuh sangat lemah; kulit pecah-pecah akibat dehidrasi; ada banyak koreng dan luka akibat banyak terpapar sinar matahari karena lapisan ozon dan atmosfir bumi semakin habis. Karena keringnya kulit, perempuan berusia 20 tahun kelihatan seperti telah berumur 40 tahun. Para ilmuwan telah melakukan berbagai investigasi dan penelitian, tetapi tidak menemukan jalan keluar. Manusia tidak bisa membuat air. Sedikitnya jumlah pepohonan dan tumbuhan hijau membuat ketersediaan oksigen sangat berkurang, yang membuat turunnya kemampuan intelegensi generasi mendatang. Morphology manusia mengalami perubahan… yang menghasilkan/melahirkan anak-anak dengan berbagai masalah defisiensi, mutasi, dan malformasi. Pemerintah bahkan membuat pajak atas udara yang kami hirup: 137 m3 per orang per hari. [31.102 galon] Bagi siapa yang tidak bisa membayar pajak ini akan dikeluarkan dari “kawasan ventilasi” yang dilengkapi dengan peralatan paru-paru mekanik raksasa bertenaga surya yang menyuplai oksigen. Udara yang tersedia di dalam “kawasan ventilasi” tidak berkulitas baik, tetapi setidaknya menyediakan oksigen untuk bernafas.Umur hidup manusia rata-rata adalah 35 tahun. Beberapa negara yang masih memiliki pulau bervegetasi mempunyai sumber air sendiri. Kawasan ini dijaga dengan ketat oleh pasukan bersenjata. Air menjadi barang yang sangat langka dan berharga, melebihi emas atau permata. Disini ditempatku tidak ada lagi pohon karena sangat jarang turun hujan. Kalaupun hujan, itu adalah hujan asam.Tidak dikenal lagi adanya musim. Perubahan iklim secara global terjadi di abad 20 akibat efek rumah kaca dan polusi. Kami sebelumnya telah diperingatkan bahwa sangat penting untuk menjaga kelestarian alam, tetapi tidak ada yang peduli. Pada saat anak perempuanku bertanya bagaimana keadaannya ketika aku masih muda dulu, aku menggambarkan bagaimana indahnya hutan dan alam sekitar yang masih hijau. Aku menceritakan bagaimana indahnya hujan, bunga, asyiknya bermain air, memancing di sungai, dan bisa minum air sebanyak yang kita mau. Aku menceritakan bagaimana sehatnya manusia pada masa itu. Dia bertanya: – Ayah ! Mengapa tidak ada air lagi sekarang ? Aku merasa seperti ada yang menyumbat tenggorokanku. .. Aku tidak dapat menghilangkan perasaan bersalah, karena aku berasal dari generasi yang menghancurkan alam dan lingkungan dengan tidak mengindahkan secara serius pesan-pesan pelestarian… dan banyak orang lain juga !. Aku berasal dari generasi yang sebenarnya bisa merubah keadaan, tetapi tidak ada seorangpun yang melakukan. Sekarang, anak dan keturunanku yang harus menerima akibatnya, Sejujurnya, dengan situasi ini kehidupan di planet bumi tidak akan lama lagi punah, karena kehancuran alam akibat ulah manusia sudah mencapai titik akhir. Aku berharap untuk bisa kembali ke masa lampau dan meyakinkan umat manusia untuk mengerti apa yang akan terjadi… Pada saat itu masih ada kemungkinan dan waktu bagi kita untuk melakukan upaya menyelamatkan planet bumi ini ! Tolong Kirim surat ini ke semua teman dan kenalan anda, walaupun hanya berupa pesan, kesadaran global dan aksi nyata akan pentingnya melestarikan air dan lingkungan harus dimulai dari setiap orang. Persoalan ini adalah serius dan sebagian sudah menjadi hal yang nyata dan terjadi di sekitar kita. Lakukan untuk anak dan keturunan mu kelak”


“AIR DAN BUMI UNTUK MASA DEPAN”

Regards, “TANAMLAH SEBANYAK-BANYAKNYA POHON DAN HEMATLAH AIR”

Jerry “UNTUK ANAK DAN CUCUMU KELAK DIMASA DEPAN”

Sekarang…

Ini adalah pilihanmu…

Untuk menjaga planet kita yang indah ini

atau

menjadi egois dan tidak menghiraukan kebutuhan generasi masa depan kita


jazakallahu khairan kathiran...